Idul Fitri 1444 H

Cara Menjawab Pertanyaan 'Kapan Nikah' saat Momen Lebaran Idul Fitri Menurut Psikolog dan Ustaz

Berikut ini adalah pandangan psikolog dan ustaz tentang pertanyaan kapan nikah saat momentun lebaran Idul Fitri.

Editor: Rahman Hakim
Pixabay
Ilustrasi Sepasang Kekasih 

Selain efek positif, pertanyaan 'kapan nikah' juga bisa menimbulkan efek negatif.

Menurut Laela, pertanyaan itu bisa menimbulkan stres, frustasi bahkan seseorang bisa menghindar dari kelompok sosial tertentu.

Jika seseorang merasa tertekan atas pertanyaan 'kapan nikah', maka hal tersebut akan menimbulkan efek negatif.

Dalam kasus ini, kepercayaan diri merupakan suatu hal yang sangat inti.

"Jika seseorang percaya diri, pertanyaan tersebut tidak akan ngaruh sebenarnya," lanjut Laela.

Kedua, faktor eksternal yang berasal dari kontrol diri sendiri.

Laela menyebut faktor eksternal bisa berasal dari lingkungan sosial atau tekanan pihak keluarga.

Menurutnya, besaran efek dari pertanyaan tersebut tergantung dengan besarnya harapan dan kenyataan yang akan didapat.

"Misal, kalau anak kuliah ditanya soal beginian akan merasa biasa saja," ujar Laela.

Tidak ada harapan besar jika pertanyaan 'kapan nikah' dilontarkan pada mahasiswa.

Akan berbeda jika hal itu diberikan kepada mereka yang sudah memiliki harapan besar segera menikah.

"Maka akan menjadi pertanyaan sensitif bagi mereka," pungkasnya.

Lebih Baik Mendoakan daripada Menanyakan

Menanggapi pertanyaan jemaah yang menyinggung tentang 'kapan nikah', Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan hal tersebut.

Menurutnya, pertanyaan 'kapan nikah' bisa menyakiti hati seseorang.

Sumber: Tribun Palu
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved