Masjid di Kota Sorong

Ini Masjid Tertua di Kota Sorong, Dibangun Belanda Berdiding Pelepah Sagu

Imam masjid besar Al Falah Abdul Rahim Kastella menceritakan, masjid tertua ini merupakan buatan Kolonial Belanda.

Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM/PETRUS BOLLY LAMAK
Masjid Al Falah merupakan rumah ibadah umat muslim yang tertua di Kota Sorong, Papua Barat Daya. Saat ini bangunan masjid sedang direnovasi. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Masjid Al Falah merupakan rumah ibadah umat muslim yang tertua di Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Masjid ini berlokasi di Kelurahan Klabala, Distik Sorong Barat, Kota Sorong.

Imam masjid besar Al Falah Abdul Rahim Kastella menceritakan, masjid tertua ini merupakan buatan Kolonial Belanda.

20230420_atap Masjid Al Falah
Atap Masjid Al Falah Kota Sorong berbentuk persegi enam.

Pada waktu itu Pertamina bekerja sama dengan Kolonial Belanda membangun masjid pada 1947 silam.

"Alasan dibangun masjid karena pada waktu itu umat Muslim di daerah itu sudah banyak sehingga dibangunlah masjid," kata Abdul Rahim Kastella kepada TribunSorong.com Kamis (20/4/2023).

Ia mengatakan, awal mula pembangunan masjid hanya berukuran panjang enam dan lebar tujuh meter persegi beratap seng.

20230420_Ucapan Idulfitri
Ucapan Idulfitri 1444 Hijriah Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Dr Bernard Sagrim MM

Pondasi masjid dibangun permanen sedangkan dinding masjid terbuat dari pelepah pohon sagu atau dalam bahasa Papua disebut Gaba-gaba.

"Jadi pertama itu memang dibangun pondasinya pakai semen tapi dindingnya pakai pelepah pohon Sagu (Gaba-gaba)," ujarnya.

Baca juga: Buka Puasa Bersama Jemaah Masjid At Taqwa, Abdul Faris Umlati Sampaikan Niat Maju Gubernur PBD

Seiring berjalan waktu, ucapnya masjid dibongkar dan dibangun ulang secara permanen dengan panjang 31 dan lebar 18 meter persegi.

Ia menjelaskan, Masjid Al Falah punya arti kemenangan.

Pada masa itu, umat Muslim sering melakukan pertemuan di masjid seusai salat.

Pertemuan itu bertujuan mengatur strategi mengusir Kolonial Belanda keluar dari Sorong.

Pada bagian atap masjid berbentuk persegi enam dan menjadi satu-satunya masjid yang bercorak budaya.

Baca juga: Warga Kota Sorong Tak Sabar Tunggu Puncak Gerhana Matahari Hibrida

Persegi enam itu melambangkan enam rukun iman dan itu tidak bisa diubah.

"Semua masjid di kota Sorong itu bagian atap bulat tapi di sini tidak karena cagar budaya," katanya.

Halaman
12
Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved