Kota Sorong Darurat Guru Agama

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Kota Sorong kekurangan guru agama khususnya yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sorong, Rofiul Amri mengatakan hampir semua agama gurunya kurang.

"Kemenag Sorong katanya tidak punya kewenangan untuk mengatur guru agama PNS atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)," kata Rofiul Amri kepada awak media usai menerima kunjungan kerja Komisi I DPRD Kota Sorong Senin (14/8/2023).

Baca juga: Kemenag Kota Sorong Curhat ke DPRD Kota, Keluhkan Kurangnya Dukungan Pemerintah

Ia harap, pemerintah daerah bisa menfasilitasi untuk memberikan kuota khusus bagi penerimaan guru agama baik tingkat SD, SMP dan SMA.

"Kami berharap pemda bisa fasilitas ini, karena guru agama ada yang belum menyentuh ke level pendidikan baik SD, SMP dan SMA," ujarnya.

Rofiul Amri bilang, guru agama Islam yang tersertifikasi hanya 75 dan tertahan 15 orang.

Baca juga: Kemenag Kota Sorong dapat Kuota Tambahan Calon Haji 2023, Ini Jumlah Totalnya

Guru agama Kristen tersertifikasi berjumlah 83 begitupun di agama Katolik masih guru honorer.

"Kebutuhan dengan melihat jumlah sekolah masih 30 persen butuh guru Agama itu dibawah dinas kita hanya bertugas membina dan sertifikasi," kata dia.

Sementara itu, ketua Komisi I DPRD Kota Sorong Muhammad Taslim mengatakan, kekurangan guru agama menjadi catatan penting dalam kunjungan kerja ke Kemenag Kota Sorong.

Komisi I akan usaha berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Sorong dan Papua Barat Daya agar ada dana BOSDA guna membayar honorer.

"Kita upayakan dorong ini ke Pak Pj Wali Kota maupun Pak Pj Gubernur," ujar Muhammad Taslim. (Tribunsorong.com/petrus bolly lamak)