Tantangan Terberat Sekolah Bola Kaki Belanda di Sorong, Sang Pendiri Johan Ang Singgung soal Gizi
Pendiri Sekolah Bola Kaki Belanda, Johan Ang, membeberkan tantangan berat setelah pembangunan Sekolah Bola Kaki Belanda di Sorong,
Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Intan
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pendiri Sekolah Bola Kaki Belanda, Johan Ang,membeberkan tantangan berat setelah pembangunan Sekolah Bola Kaki Belanda di Sorong, yakni makanan bergizi yang diberikan ke anak-anak.
"Untuk dana pembangunan Sekolah Bola Kaki Belanda ini nantinya kita akan mencari sponsor-sponsor dari perusahaan yang ada di Sorong, pemerintah hingga orang-orang yang ingin membantu kita untuk pembangunan hingga pelaksanaan," ujar Johan Ang kepada awak media di Kota Sorong, Jumat (25/8/2023).
Lanjutnya, setelah pembangunan ini yang akan menjadi tantangan berat adalah memberikan makanan bergizi kepada anak-anak, karena anak-anak ini dalam satu minggu harus mendapat makanan yang bergizi sekurangnya 3 hari.
Sekolah Bola Kaki Belanda ini nantinya juga akan mendatangkan para pelatih langsung dari negeri kincir angin Belanda, yang terkenal dalam menciptakan pemain-pemain muda berbakat di akademi sepak bola Ajax Amsterdam.
Baca juga: Sekolah Bola Kaki Belanda Akan Dibuka di Sorong, Pelatih Didatangkan dari Ajax Amsterdam Belanda

Johan juga menambahkan dengan memberikan asupan bergizi kepada anak-anak yang berusia 6-7 tahun inilah yang kelak akan menjadi penerus Ronaldo dan Messi karena makanan gizi akan mengembangkan otaknya.
"Dengan diberikan gizi yang baik maka anak-anak ini nantinya dapat mengembangkan otak dan fisiknya di lapangan sehingga ia bisa cerdas dalam mengumpan bola ke temannya, itu butuh gizi yang baik untuk kecerdasannya di lapangan selain untuk kondisi fisiknya juga," katanya.
Dengan kehadiran Sekolah Bola Kaki Belanda di Sorong ini nantinya akan memberi warna tersendiri dalam mengembangkan bakat kualitas anak-anak yang ada di kawasan timur Indonesia ini untuk lebih berkembang dalam sepak bola.
"Nantinya untuk pemain bertalenta kita akan siapkan asrama untuk ditempati sehingga baik itu yang dari Jayapura hingga Merauke bisa tinggal dan dikembangkan skill dan kualitasnya untuk menjadi pemain bola kelas dunia, sedangkan untuk yang umum bisa dikondisikan mungkin bisa pulang pergi untuk yang aksesnya dekat," kata Johan Ang.
(tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.