Tinju PBD
Pelatih dan Manajer Tinju di PBD Minta Pj Gubernur Bangun Fasilitas Tinju yang Representatif
Provinsi termuda di tanah air ini, bagaikan bayi yang baru ajar merangkak, sehingga tentunya butuh waktu untuk melengkapi sarana dan prasarana serta f
Penulis: Willem Oscar Makatita | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Sarana dan prasarana serta fasilitas olahraga di Provinsi Papua Barat Daya belum lengkap dan memadai.
Provinsi termuda di tanah air ini, bagaikan bayi yang baru ajar merangkak, sehingga tentunya butuh waktu untuk melengkapi sarana dan prasarana serta fasilitas olahraga.
Namun, menjelang PON XXI Aceh-Sumut, cabang olahraga (Cabor) tinju merupakan salah satu Cabor yang memiliki atlet-atlet berprestasi.
Baca juga: Pengprov Pertina Papua Barat Daya Minta Semua Pihak Mendukung Kejuaraan Tinju Amatir AFU Cup I
Menanggapi hal itu, Sony Sibi pelatih sekaligus mantan atlet tinju nasional di eranya itu berpendapat bahwa meningkatnya prestasi atlet tergantung dari fasilitas olahraga yang memadai.
Ia pun menyinggung terkait agenda tinju amatir AFU Cup I yang telah dibuka oleh Pj Gubernur Muhammad Musa'ad di aula Batalyon Raider 762 PVT Jumat pekan lalu 25 Agustus 2023 dan kemudian ditunda karena beberapa alasan.
"Untuk kegiatan tinju ini, bagaimana sulitnya kami selaku pelatih membangun dan membina generasi muda ini, khususnya di Cabor tinju menjadi atlet yang berprestasi, dimulai dari membentuk karakter, fisik maupun teknik bertanding," ujar Sony Sibi, Rabu (29/8/2023).
Menurutnya hal itu dilakukan sama di semua sasana tinju di Papua Barat Daya, dengan tujuan untuk menjadi manfaat bagi provinsi Papua Barat Daya dalam even-even nasional ke depan.
"Selain menjadi atlet yang berprestasi, juga menjadi panutan dalam hidup bermasyarakat. Maksudnya pembinaan kami tidak membuat generasi muda ini hidup seperti preman atau tukang pukul jalanan. Namun biarkanlah generasi ini bertanding berkelahi dengan hati di atas ring tinju," jelasnya.
"Olehnya kami minta untuk bapak gubernur, kalau bisa kedepan dapat mengupayakan gedung yang representatif untuk latihan, supaya kalau ada even seperti sekarang, itu yang bisa kita gunakan," lanjutnya.
Piter Koroma, mewakili Manajer 28 sasan yang mengikuti Kejuaraan tinju amatir Papua Barat Daya AFU Cup I, mengatakan persoalan penundaan Kejuaraan tinju AFU Cup tidak menjadi persoalan buat para atlet dan kami sebagai manajer.
"Penundaan Kejuaraan itu bukan menjadi masalah buat kami manajer atlet maupun pelatih. Kami tetap menunggu sampai Kejuaraan ini dilanjutkan kembali, persoalannya sudah 10 tahun kejuaraan tinju ini vakum," terang Piter Koroma.
Ia juga minta pemerintah daerah, TNI/Polri dan stack holder untuk mendukung kemajuan tinju di provinsi Papua Barat Daya.
(Tribun Sorong.com/Willem Oscar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.