Dukung Konektivitas Transportasi, Bandara DEO Siap Hubungkan Papua - IKN Lewat Penerbangan Langsung
Kepala Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Cece Tarya mengungkapkan pihaknya siap menghubungkan wilayah Papua dengan IKN melalui penerbangan langsung.
Penulis: Ilma De Sabrini | Editor: Intan
TRIBUNSORONG.COM, SORONG – Saat ini Indonesia tengah membangun Ibu Kota Negara Indonesia yang baru di Kalimantan Timur yaitu Ibu Kota Nusantara (IKN).
IKN sebagai ibu kota negara tentu harus memiliki konektivitas transportasi antar daerah yang memadai.
Hal itu sudah menjadi keharusan guna meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan perekonomian.
Pada tahun 2024 diwacanakan sejumlah kementerian atau lembaga sudah mulai berkantor di IKN.
Baca juga: Genjot Kedatangan Turis, Bandara DEO Ajukan Proposal Subsidi Pembukaan Rute Labuan Bajo-Sorong
Melihat hal itu Kepala Bandara Domine Eduard Osok (DEO) Cece Tarya mengungkapkan pihaknya siap menghubungkan wilayah Papua dengan IKN melalui penerbangan langsung (direct flight) Sorong-Balikpapan (Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan).
Diketahui saat ini Bandara DEO telah menjadi bandara hub pada rute hinterland.
Di mana bandara hub menjadi bandara pengumpul lalu lintas penumpang dari bandara-bandara lainnya, kemudian menerbangkan penumpang ke tujuan bandara akhir yang dituju bersama.
Diketahui saat ini enam provinsi di tanah Papua belum ada yang terhubung ke rute penerbangannya wilayah IKN secara direct flight.
Baca juga: Dorong Kunjungan Wisatawan, Bandara DEO Buka Penerbangan Langsung Denpasar-Sorong November 2023
Oleh sebab itu, kata Cece penumpang-penumpang yang dilayani pesawat ATR seperti rute Nabire, Timika, Merauke, Jayapura dikumpulkan di Bandara DEO, kemudian diterbangkan ke IKN.
“Ada rute baru untuk hinterland-nya. Rute pendek dilayani dengan pesawat sekelas ATR. Nanti berkumpul semua (penumpang) di Sorong (Bandara DEO), kemudian di angkut ke IKN dengan satu rute tadi (Sorong-Balikpapan),” kata Cece Tarya kepada Tribunsorong.com saat ditemui di Kota Sorong, Sabtu (30/9/2023).
Dia menjelaskan bahwa saat ini slot rute Sorong-Balikpapan masih kosong, sehingga bisa dioptimalkan apabila ada maskapai yang mengisi slot tersebut.
Terlebih lagi, kata Cece jam operasional Bandara DEO cukup panjang, sehingga dapat melayani lebih banyak rute penerbangan ke wilayah-wilayah strategis.
Menurut keterangan Cece Tarya tidak menutup kemungkinan pihaknya juga membuka rute Sorong-Ternate.
Menurut pendapatnya guna menyukseskan konektivitas transportasi penerbangan tersebut butuh intervensi dan dukungan dari pemerintah daerah.
Dalam hal ini adalah pemerintah provinsi Papua Barat Daya.
“Harus ada upaya kolaborasi dari pemda dan pengelola bandara tentunya. Mungkin bisa dengan menarik event nasional dipindahkan ke Sorong, sehingga rute itu nanti akan tumbuh dengan sedirinya dan mendatangkan demand,” ucapnya. (tribunsorong.com/ilma de sabrini)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.