UNIMUDA-UNICEF Gelar Diseminasi dan Dialog, Cari Solusi Masalah Ketidakhadiran Guru

UNIMUDA Sorong  menjalin kemitraan bersama UNICEF. Kemitraan tersebut melalui sinergi bersama tujuh perguruan tinggi di wilayah LLDikti XIV.

Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Ilma De Sabrini
TRIBUNSORONG.COM/TAUFIK NUHUYANAN
Kegiatan Diseminasi dan Dialog Ketidakhadiran Guru di Papua yang digelar oleh kemitraan Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong - UNICEF di Kabupaten Sorong, Rabu (23/11/2023). 

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong  menjalin kemitraan bersama UNICEF.

Kemitraan tersebut melalui sinergi bersama tujuh perguruan tinggi di wilayah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) XIV dalam program pre-service early grade literacy (literasi kelas awal).

Program tersebut juga didukung oleh Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) yang memiliki fokus terhadap isu ketidakhadiran guru di wilayah Kabupaten Mamberamo Tengah dan Kabupaten Sorong.

Baca juga: Rincian Agenda Presiden Joko Widodo di UNIMUDA Sorong, Rektor Bocorkan Rentetan Kegiatan

General Manager UNIMUDA-UNICEF Nursalim menjelaskan sejak tahun 2014 bersama dengan tim peneliti independen dari media Jakarta telah melakukan penelitian pada enam kabupaten di tanah Papua, satu di antaranya ada di Kabupaten Sorong.

“Saat itu kami meneliti 30 sekolah, satu dari indikatornya adalah ketidakmampuan anak dalam hal membaca dan menulis hingga berhitung dengan ketidakhadiran guru,” ujarnya, Rabu (22/11/2023).

Baca juga: Penguatan Literasi Baca Tulis Tim PPK Ormawa Himapersada UNIMUDA di Kampung Usaha Jaya Raja Ampat

Lanjutnya, sejak tahun 2014 hingga kini, tingkat ketidakhadiran guru di tanah Papua masih terbilang cukup tinggi dengan berbagai faktor penentu.

Faktor yang menyebabkan ketidakhadiran guru, kata Nursalim, meliputi kesejahteraan guru, kekurangan guru pada penyebaran-penyebaran tingkat sekolah khususnya sekolah dasar.

Bahkan, Nursalim mengatakan, ada beberapa guru yang belum tersertifikasi serta ada guru yang tidak sesuai dengan kompetensi dan bidangnya.

Dia menjelaskan bahwa saat ini yang menjadi fokus pengembangan UNIMUDA Sorong adalah literasi dan numerasi agar dapat mengantisipasi, mengatasi ketidakhadiran guru secara bersama.

"Kami dari UNIMUDA Sorong juga saat ini menyiapkan calon-calon pendidik yang profesional melalui beberapa program. Di antaranya adalah program pelatihan bagi dosen dan selanjutnya dosen ini akan melatih mahasiswanya baik yang di PGSD, PGMI, maupun pendidikan bahasa Indonesia,” ucapnya.

Baca juga: Gelar PESSONA di UNIMUDA, Ketua Panitia Dimas Berharap Kegiatan Lancar: Peserta Dapat Rasakan Ini

Dalam kegiatan dialog bersama dengan pemangku kepentingan itu, diharapkan adanya solusi atas ketidakhadiran guru di Kabupaten Sorong dan juga di Kabupaten Mamberamo Tengah.

“Kami ingin agar para guru ini harus Profesional dalam menjalankan tugasnya dan siap ditempatkan di mana saja,” katanya.

Baca juga: Wadahi Bakat Pemuda, Inilah Daftar Perlombaan PESSONA UNIMUDA 23 Oktober hingga 1 November 2023

Sebagai informasi, masalah ketidakhadiran guru merupakan hasil temuan etnografi.

Oleh karena itu, kemitraan UNIMUDA Sorong-UNICEF menggelar kegiatan diseminasi dan dialog hasil studi etnografi terkait masalah ketidakhadiran guru di Kabupaten Sorong dan Kabupaten Mamberamo Tengah.

Kegiatan itu dihadiri oleh  pemangku kepentingan dan pimpinan terkait. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved