Eksodus Maybrat

Pj Bupati Bernhard Rondonuwu Ungkap Situasi Terkini Eksodus di Maybrat: Masih Butuh Bantuan

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali memonitoring dan mengevaluasi (monev) penanganan pengungsi di Kabupaten Maybrat.

Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Ilma De Sabrini
DOK. HUMAS PEMKAB MAYBRAT
Foto bersama usai monitoring dan evaluasi, terkait perkembangan pengungsi di Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya, Jumat (17/5/2024). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali memonitoring dan mengevaluasi (monev) penanganan pengungsi di Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya, Jumat (17/5/2024).

Pelaksana Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Togap Simangunsong mengatakan, monev dilakukan karena masih ada pengungsi yang belum kembali.

Baca juga: Rapat Evaluasi Penanganan Eksodus Maybrat, Pj Bupati Presentasi di Depan Dirjen Polpum Kemendagri

Berdasarkan laporan dari Penjabat (Pj) Bupati Maybrat  Bernhard E Rondonuwu, dari 1.222 pengungsi, 999 orang sudah kembali dan masih ada sekitar 200 pengungsi belum kembali.

"Monitoring dan evaluasi ini membahas mengenai kendala dan hambatan, sehingga para pengungsi masih ada yang belum kembali,"  kata Togap Simangunsong kepada awak media di Kantor Gubernur Papua Barat Daya.

Ia bilang, Kemendagri sudah beberapa kali monitoring dan evaluasi terkait perkembangan pengungsi Maybrat.

Bahkan dirinya bersama beberapa tim ditugaskan langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian turun langsung ke lapangan meninjau sekitar tiga sampai empat lokasi pengungsi di Maybrat.

Memang kondisinya memprihatinkan karena sudah ditinggal masyarakat mengungsi lebih dari dua tahun.

Pj Bupati Maybrat, ucapnya, selalu melaporkan kepada Kemendagri  terkait kondisi di Maybrat, termasuk penanganan sekaligus  hambatan teknis dan dana.

"Kami tidak cukup hanya laporan. Sudah beberapa kali saya meninjau kembali ke lapangan dan melihat kondisi di sana. Memang pada saat itu masih belum seperti apa yang diharapkan kondisinya," ungkap dia.

Baca juga: Pemkab Maybrat Dapat Bantuan 1 Unit Mobil Angkutan, Pj Bupati Bernhard Langsung Test Drive

Lanjutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maybrat memang mengalami masalah keuangan dalam mengurus para pengungsi sudah kembali maupun belum.

Oleh karena itu, Mendagri memerintahkan Pemprov Papua Barat Daya dan pemerintah kabupaten/kota lain memberikan bantuan dana kepada Pemkab Maybrat guna membantu memulangkan pengungsi.

"Karena target pemerintah saat itu ialah para pengungsi Maybrat bisa kembali ke kampungnya masing-masing, untuk merayakan natal bersama keluarga," ucapnya.

Baca juga: Rapat Evaluasi Penanganan Eksodus Maybrat, Pj Bupati Presentasi di Depan Dirjen Polpum Kemendagri

Dia menjelaskan, pihaknya bersyukur, karena Pemprov Papua Barat Daya memberikan bantuan sebesar Rp2,5 miliar, Pemkab Sorong memberikan Rp250 juta dan Pemkab Tambrauw memberikan Rp200 juta kepada Pemkab Maybrat.

"Jadi secara administrasi bantuan tersebut sudah dipertanggungjawabkan," katanya.

Ia pun mengungkapkan, guna mengatasi persoalan pengungsi di Kabupaten Maybrat tidak harus dilakukan oleh Pemerintah Pusat saja, melainakan bisa dilakukan secara gotong royong oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia menggelar monitoring dan evaluasi (monev) terkait perkembangan pengungsi di Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya, Jumat (17/5/2024).
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia menggelar monitoring dan evaluasi (monev) terkait perkembangan pengungsi di Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya, Jumat (17/5/2024). (HUMAS PEMKAB MAYBRAT)

Baca juga: Pj Bupati Maybrat Berkunjung ke Kampung Aisa Raya, Terharu Warga Eksodus Sudah Kembali

Sumber: TribunSorong
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved