Arti Kata

Apa Arti Kata Doom Spending? Istilah Viral Gambarkan Penyebab Kemiskinan Kaum Milenial dan Gen Z

Berikut arti kata doom spending, istilah viral gambarkan penyebab kemiskinan kaum milenian dan gen Z. 

Editor: Intan
freepik
Berikut arti kata doom spending, istilah viral gambarkan penyebab kemiskinan kaum milenian dan gen Z.  

TRIBUNSORONG.COM - Berikut arti kata doom spending, istilah viral gambarkan penyebab kemiskinan kaum milenian dan gen Z. 

Berbagai trend muncul di media sosial seperti di Twitter X, TikTok, Instagram, WhatsApp dan YouTube.

Trend isu-isu viral menjadi topik yang sering dibicarakan termasuk gaya hidup yang dipilih oleh milenial, gen Z dan A.

Doom spending menjadi istilah yang kerap dibahas oleh masyarakat modern saat ini. 

Ia menjadi penyebab kenapa suatu kaum menjadi miskin lantaran kebiasaan buruknya. 

Lantas apa sebenarnya doom spending? 

Baca juga: Apa Arti Kata Oblivion? Istilah Viral Diambil dari Bahasa Inggris, Jangan Sampai Salah Konteksnya

Ilustrasi gaya hidup doom spending.
Ilustrasi gaya hidup doom spending. (freepik)

Doom Spending merujuk pada kebiasaan berbelanja berlebihan tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjangnya. 

Menurut Psychology Today, perilaku ini muncul sebagai mekanisme pertahanan, di mana individu merasa tertekan oleh kondisi ekonomi yang memburuk dan berbagai isu sosial lainnya. 

Generasi muda ini cenderung mencari pelarian dari stres dengan membeli barang-barang, yang memberikan kebahagiaan sementara namun tidak berkelanjutan.

Biasanya, Doom Spending muncul sebagai mekanisme pelarian bagi para milenial dan Gen Z yang merasa tertekan akibat berbagai tantangan yang mereka hadapi, seperti ketidakstabilan politik dan perubahan iklim. 

Rasa stres yang muncul mendorong mereka untuk berbelanja lebih banyak, berharap dapat menemukan kebahagiaan sesaat di balik tumpukan barang baru.

Dilansir Tribunjogja.com dari berbagai sumber, Ylva Baeckstrom, dosen senior keuangan di King’s Business School, London, menekankan bahwa kebiasaan ini tidak hanya merugikan individu, tetapi juga dapat memperburuk kesenjangan ekonomi yang ada. 

Di era digital, berita buruk tentang kondisi dunia yang terus menerus muncul di media sosial, membuat generasi muda merasa seolah-olah dunia berada di ambang kehancuran. 

Dalam kondisi seperti ini, belanja menjadi salah satu cara untuk mengatasi ketidakpastian dan mengalihkan perhatian dari masalah yang ada.

Baca juga: Apa Arti Kata Proficiat? Istilah Viral Diambil dari Bahasa Belanda, Jangan Sampai Salah Konteksnya

Kebiasaan Doom Spending ini bukanlah tanpa konsekuensi. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved