Ramadan 2025

Pondok Ramadan 2025 di Masjid Al-Muttaqin, Bentuk Karakter Anak Lewat Pendidikan Agama

Masjid Al-Muttaqin, bekerja sama dengan Madrasah Diniyah (Madin) Al-Muttaqin, menggelar Pondok Ramadan 2025 sebagai upaya membentuk karakter anak.

TRIBUNSORONG.COM/TAUFIK NUHUYANAN
PONDOK RAMADAN - Anak-anak saat mengikuti kegiatan Pondok Ramadan di Masjid Al-Muattaqin Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (4/3/2025). 

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Masjid Al-Muttaqin, bekerja sama dengan Madrasah Diniyah (Madin) Al-Muttaqin, menggelar Pondok Ramadan 2025 sebagai upaya membentuk karakter anak melalui pendidikan agama.

Kegiatan ini berlangsung mulai 2 hingga 5 Maret 2025 di Masjid Al-Muttaqin, Aimas, Kabupaten Sorong.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Kabupaten Sorong Selasa 4 Maret 2025, Lengkap Doa dan Niat Siyam

Ketua Takmir Masjid Al-Muttaqin, Hery Widyaprasetya mengungkapkan, bahwa program ini bertujuan mengisi waktu libur sekolah dengan kegiatan yang bermanfaat serta memberikan pengalaman serupa kehidupan di pondok pesantren.

“Lewat Pondok Ramadan ini, mereka bisa merasakan suasana seperti santri di pesantren, dengan aturan dan disiplin yang sama,” ujarnya.

Ia bilang, Pondok Ramadan 2025 diikuti oleh 50 santri, mayoritas berasal dari Madin Al-Muttaqin, serta enam peserta dari TPQ dan Madin lainnya di sekitar wilayah Aimas

Selama kegiatan berlangsung, peserta diwajibkan mengikuti aturan pesantren, termasuk larangan membawa gadget agar lebih fokus dalam belajar dan beribadah.

“Kami tidak melarang anak-anak mengenal teknologi, tetapi mereka harus bisa memilah informasi yang sesuai dengan usia dan nilai-nilai agama,” jelas Hery.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Kabupaten Sorong Minggu 2 Maret 2025, Lengkap Doa dan Niat Siyam

Meskipun persiapan hanya dilakukan dalam waktu dua hari, antusiasme peserta cukup tinggi. 

Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter berbasis agama masih diminati oleh masyarakat, khususnya di Kabupaten Sorong.

Baca juga: Langkah dan Program Disperindagkop dan UKM Kabupaten Sorong selama Ramadan hingga Idulfitri 1446 H

Hery menegaskan bahwa kegiatan seperti Pondok Ramadan sangat penting untuk membentengi anak dari pengaruh budaya asing yang negatif, tanpa menjauhkan mereka dari perkembangan zaman.

“Anak-anak tetap butuh IT, tetapi mereka juga harus memiliki karakter dan pemahaman agama yang kuat,” katanya.

Ke depan, sambung Hery, program ini akan terus dievaluasi agar semakin baik, baik dari segi durasi maupun metode pembelajaran. 

Harapannya, semakin banyak anak yang tertarik mengikuti Pondok Ramadan di tahun-tahun mendatang.

“Tujuan utama kami adalah syiar agama dan memakmurkan masjid. Kami ingin anak-anak yang mengikuti program ini menjadi generasi penerus yang dapat menegakkan agama Allah di masa depan,” pungkasnya. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved