Misa

Pentingnya Pantang dan Puasa, Homili Misa Pra-Paskah II di Gereja Stasi Maria Magdalena Sorong

Dalam homilinya, Pastor Krispianus menekankan pentingnya pantang dan puasa sebagai bentuk pengorbanan diri agar makin dekat dengan Tuhan.

Penulis: Angela Cindy | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM/ANGELA CINDY
MISA MINGGU - Pastor Rekan Krispianus Panda Lewa, SVD memimpin Minggu Pra-Paskah II di Gereja Stasi Maria Magdalena, Bambu Kuning, Kilometer (KM 12), Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (16/3/2025).  

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pada Minggu Pra-Paskah II, umat Katolik di Gereja Stasi Maria Magdalena, Bambu Kuning, Kilometer (KM 12), Kota Sorong, Papua Barat Daya mengikuti Misa Kudus dipimpin Pastor Rekan Krispianus Panda Lewa, SVD pada Minggu (16/3/2025). 

Dalam homilinya, Pastor Krispianus menekankan pentingnya pantang dan puasa sebagai bentuk pengorbanan diri agar makin dekat dengan Tuhan.

Baca juga: Orang Muda Katolik Doom Sorong Belajar Media Sosial untuk Pewartaan di Papua Barat Daya

Selama masa Pra-Paskah, umat diajak tidak hanya menahan diri dari makanan tertentu, seperti daging dan minyak, tetapi juga dari kebiasaan yang dapat menjauhkan mereka dari Tuhan

"Kita sering sibuk sepanjang tahun dengan urusan duniawi. Kapan kita punya waktu untuk berdoa dan merenung? Gereja hanya meminta kita meluangkan 40 hari dalam setahun untuk lebih dekat dengan Tuhan," ujarnya.

Ia menekankan bahwa pantang dan puasa bukan sekadar menahan lapar, tetapi juga membangun disiplin rohani. 

Baca juga: GP Ansor dan Pemuda Katolik ke Pertapaan Santa Maria Rawaseneng, Serap Ilmu Berbagai Unit Usaha

Dengan menahan diri, umat dapat lebih fokus pada pertumbuhan iman dan mendekatkan diri kepada Tuhan melalui doa dan refleksi.

Dalam refleksinya, Pastor Krispianus mengangkat kisah Injil tentang peristiwa Transfigurasi Yesus di gunung bersama Petrus, Yakobus, dan Yohanes.

 "Yesus naik ke atas gunung untuk berdoa. Dalam doa itu, ia menampakkan kemuliaan-Nya. Begitu pula dengan kita. Ketika menghadapi kesulitan hidup, kita harus naik ke 'bukit' kita masing-masing, yakni tempat di mana kita bisa tenang dan berdoa," ucapnya.

Pastor Krispianus menggambarkan bagaimana banyak orang sering kali terlalu sibuk dengan pekerjaan, urusan politik, atau kesenangan duniawi sehingga lupa mencari waktu berdiam diri bersama Tuhan

Apabila sebagai umat terus bergerak tanpa henti, bagaimana akar iman bisa tumbuh kuat.

Sama seperti tanaman yang butuh waktu untuk berakar, sebagai manusia pun perlu waktu menumbuhkan hubungan dengan Tuhan.

Baca juga: Misa Minggu Pra-Paskah di Gereja Stasi Maria Magdalena, Pastor Mathias Ingatkan Makna Pengakuan Iman

Pastor Krispianus juga mengajak umat agar meneladani iman Abraham, yang percaya penuh kepada janji Tuhan meskipun secara manusiawi tampak mustahil. 

"Tuhan tidak pernah mengingkari janji-Nya. Kita sering kali ragu dan tidak setia, tetapi Tuhan selalu setia. Jika kita sungguh percaya dan mengikuti perintah-Nya, kita akan menerima berkat-Nya," katanya.

Menurut Pastor Krispianus, Misa ini menjadi momen bagi umat kembali merenungkan perjalanan rohani mereka selama masa Pra-Paskah. 

Baca juga: Sekretaris Komisi HAK KWI bersama PP Pemuda Katolik Geruduk Organisasi Kepemudaan Lintas Agama

Semua umat agar menjadikan masa ini sebagai waktu untuk bertaubat, berdoa, dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.

"Mari kita cari ‘bukit’ kita masing-masing, tempat di mana kita bisa bertemu dengan Tuhan, dan biarkan kemuliaan-Nya bersinar dalam hidup kita," ucapnya.

Misa ditutup dengan doa dan berkat, serta harapan agar umat semakin tekun dalam menjalani masa Prapaskah dengan kesungguhan hati. (tribunsorong.com/angela cindy

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved