Idul Fitri 1446 H

Dulang Pahala, Simak 7 Amalan Sunnah sebelum dan sesudah Salat Idul Fitri 1446 H / 2025

Berikut tujuh amalan sunnah sebelum dan sesudah salat Idul Fitri 1446 H / 2025 sesuai anjuran Rasulullah SAW. 

Editor: Intan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Adpim Provinsi Kalbar
AMALAN SUNNAH SEBELUM DAN SESUDAH SALAT IDUL FITRI 1446 H / 2025. Mantan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji melaksanakan Sholat Id. 

TRIBUNSORONG.COM - Berikut tujuh amalan sunnah sebelum dan sesudah salat Idul Fitri 1446 H / 2025 sesuai anjuran Rasulullah SAW

Besok Senin 31 Maret 2025 masyarakat Indonesia akan memasukin tanggal 1 Syawal 1446 H. 

Umat Islam genap berpuasa 30 hari pada hari ini Minggu 30 Maret 2025. 

Untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 H / 2025, masyarakat dapat melakukan berabagai aktifitas. 

Baca juga: Kumpulan Quotes Kata-kata Mutiara 1446 H / 2025 Penuh Makna, Bikin Silaturahmi Makin Terjaga

Baca juga: Doa Akhir Ramadan 1446 H / 2025 Anjuran Rasulullah, Harapan Dipertemukan Bulan Suci Berikutnya

MUDIK LEBARAN IDUL FITRI 1446 H / 2025. Ilustrasi mudik Idul Fitri 2025 diunggah dari Freepik pada Senin 24 Maret 2025.
MUDIK LEBARAN IDUL FITRI 1446 H / 2025. Ilustrasi mudik Idul Fitri 2025 diunggah dari Freepik pada Senin 24 Maret 2025. (Freepik)

Satu di antara amalan sunnah muakad yang dapat dilakukan oleh muslim adalah melakukan salat Idul Fitri 1446 H / 2025. 

Dikutip dari laman resmi Kemenag, berikut beberapa petunjuk tentang amalan yang sebaiknya dilakukan untuk merayakan Idul Fitri, yaitu:

1. Perbanyak Baca Takbir

Salah satu amalan utama yang dilakukan Rasulullah SAW menjelang Idul Fitri adalah memperbanyak takbir.

Rasulullah SAW mengumandangkan takbir sejak malam terakhir Ramadhan hingga pagi hari 1 Syawal. 

Seperti dalam firman Allah dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 185:

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ

Artinya, “Dan sempurnakanlah bilangan Ramadhan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah.” (QS. Al-Baqarah: 185).

Takbir Idul Fitri terbagi menjadi dua jenis, yakni takbir muqayyad (yang dibatasi), yang dibaca setelah shalat wajib maupun sunnah, dan takbir mursal (yang bebas), yang bisa dikumandangkan kapan saja.

Takbir ini bisa dilakukan di rumah, masjid, pasar, atau bahkan di jalanan, dimulai dari tenggelamnya matahari pada malam 1 Syawal hingga takbiratul Ihram shalat Id.

Contoh bacaan takbir yang dianjurkan adalah:

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ

(Syekh Ibnu Hajar al-Haitami, Tuhfah al-Muhtaj).

Baca juga: Bacaan Takbiran Idul Fitri 1446 H / 2025 Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Baca juga: Kumpulan 50 Link Twibbon Idul Fitri 1446 H / 2025 Menarik Penuh Makna, Cocok Dibagi di Medsos

2. Menggunakan Pakaian Terbaik

Idul Fitri adalah waktu yang tepat untuk berhias dan mengenakan pakaian terbaik.

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk membersihkan diri, memotong kuku, memakai wewangian, dan mengenakan pakaian terbaik di hari raya

Bagi pria, pakaian putih sangat dianjurkan, tetapi bila ada pakaian lain yang lebih bagus, itu lebih utama. 

Perempuan pun disarankan untuk berhias dengan syarat tetap menjaga batasan syariat, yakni tidak menampilkan aurat dan tidak menarik perhatian lawan jenis yang bukan mahram.

Tradisi memakai pakaian baru saat Idul Fitri juga memiliki dasar dalam ajaran Islam, karena merupakan bagian dari syiar kebahagiaan di hari raya.

3. Makan Sebelum Sholat Ied

Rasulullah SAW menganjurkan untuk makan sebelum berangkat menuju shalat Idul Fitri.

Makanan yang dianjurkan adalah kurma dengan jumlah ganji, seperti, 3, 5 dan 7.

 Hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Bukhari menyebutkan, "Pada waktu Idul Fitri, Rasulullah SAW tidak berangkat ke tempat shalat sebelum memakan beberapa buah kurma dengan jumlah yang ganjil."

Hal ini menunjukkan bahwa makan sebelum shalat merupakan sunnah yang sangat dianjurkan dalam rangka menyambut Idul Fitri.

4. Memilih Rute yang Berbeda 

Shalat Idul Fitri adalah ibadah utama yang dilaksanakan pada hari raya ini.

Rasulullah SAW menunaikan shalat Idul Fitri bersama keluarga dan sahabat, baik laki-laki, perempuan, maupun anak-anak. 

Selain itu, Rasulullah SAW memilih rute jalan yang berbeda saat berangkat dan pulang dari shalat Id.

5. Mendatangi Tempat Keramaian

Rasulullah SAW juga mengajarkan umatnya untuk merayakan hari raya dengan cara yang menyenangkan, seperti mendatangi tempat keramaian.

Salah satu contoh adalah ketika Rasulullah SAW menemani istrinya, Aisyah RA, untuk menonton atraksi tombak dan tameng.

Hal ini menunjukkan bahwa hari raya Idul Fitri bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga tentang menikmati kebahagiaan dengan cara yang sehat dan sesuai syariat.

6. Mengunjungi Rumah Sahabat

Silaturahim menjadi salah satu tradisi yang sangat dianjurkan saat Idul Fitri.

Rasulullah SAW mengunjungi rumah para sahabatnya, dan begitu pula para sahabat saling mengunjungi satu sama lain.

Mereka saling mendoakan kebaikan dan kebahagiaan.

Begitu juga yang dilakukan oleh umat Islam saat ini, yakni mengunjungi keluarga dan sahabat untuk mempererat hubungan dan saling mendoakan.

7. Tahniah (Memberi Ucapan Selamat)

Memberikan ucapan selamat saat hari raya adalah tradisi yang juga dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Meskipun ada perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang redaksi ucapan selamat, pada dasarnya ucapan selamat di hari raya adalah bagian dari sunnah yang dianjurkan. 

Salah satu contoh ucapan yang populer adalah "Taqabbala Allahu minna wa minkum" (Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan kalian), atau "Minal aidin wal faizin" (Selamat hari raya, mohon maaf lahir batin).

Syekh Abdul Hamid al-Syarwani juga menyatakan bahwa tahniah atau ucapan selamat adalah hal yang disyariatkan, meskipun terdapat perbedaan dalam hal redaksinya.

Ini menunjukkan bahwa ucapan selamat pada hari raya adalah bagian dari sunnah yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved