Idul Adha 2025
9 Amalan Sunnah di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah 2025, dari Dzikir, Puasa, hingga Qurban dan Haji
Berikut sembilan amalan sunnah di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah 2025, ada dzikir hingga qurban dan haji.
TRIBUNSORONG.COM - Berikut sembilan amalan sunnah di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah 2025, ada dzikir hingga qurban dan haji.
Dalam hitungah hari, masyarakat Indonesia akan memasuki bulan Dzulhijjah 1446 H.
Berbagai momen penting akan dijalani umat muslim di bulan ke-12 dalam Islam.
Tak boleh terlewat, kita perlu memahami apa saja yang dapat dilakukan selama Dzulhijjah.
Baca juga: Idul Adha 2025 Tanggal Berapa? Cek Jadwal Sidang Isbat Kemenag Tentukan 1 Dzulhijjah 1446 H
Pertanyaannya, amalan apa saja 10 hari pertama bulan Dzulhijjah yang disyariatkan? Dan apa yang harus saya lakukan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah agar mendapatkan pahala berlimpah?

10 hari pertama bulan Dzulhijjah adalah waktu terbaik untuk memperbanyak ibadah seperti puasa, dzikir, takbir, amal shalih, taubat, dan berkurban, karena amal pada hari-hari ini sangat dicintai Allah dan dilipatgandakan pahalanya.
Berdasarkan Kalender Hijriah 1446 yang dirilis oleh Kementerian Agama, 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada tanggal 28 Mei 2025.
Adapun Hari Raya Idul Adha yang dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah 1446 jatuh pada tanggal 6 Juni 2025 (perkiraan, menunggu rukyatul hilal).
Artinya, 10 hari pertama bulan Dzulhijjah adalah 28 Mei 2025 hingga 6 Juni 2025. Berikut adalah 10 amalan yang dianjurkan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah!
1. Menunaikan ibadah Haji dan Umrah
Ibadah haji dan umrah merupakan amalan terbaik yang bisa dilakukan di bulan Dzulhijjah. Rasulullah SAW bersabda:
"Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Surga." (HR. Bukhari dan Muslim)
Bagi yang diberi kesempatan oleh Allah untuk menunaikan haji, itulah puncak ibadah. Namun bagi yang belum, jangan berkecil hati, karena masih banyak amalan lain yang sangat besar pahalanya di hari-hari ini.
2.Berpuasa, terutama pada hari Arafah
Menurut Syaikh Abdullah bin Badurrahman al-Jibrin dan Syaikh Muhammad bin Shalil al-Utsaimin dalam Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah & Tuntunan Qurban (2012), puasa adalah ibadah yang sangat dicintai Allah. Rasulullah bersabda dalam hadis Qudsi:
"Puasa itu adalah untukKu, dan Aku lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata karena Aku."
Khususnya puasa hari Arafah (9 Dzulhijjah), pahalanya luar biasa besar. Nabi SAW bersabda:
"Berpuasa pada hari Arafah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya."
(HR. Muslim)
Jadi, meskipun tidak bisa haji, jangan lewatkan puasa hari Arafah!
Baca juga: Kapan Tanggal 1 Dzulhijjah 2025? Cek Jadwal Idul Adha 1446 H Versi Pemerintah dan Muhammadiyah
3. Memperbanyak takbir, tahmid, tahlil, dan dzikir
Allah SWT berfirman:
"...dan agar mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan."
(QS. Al-Hajj: 28)
Yang dimaksud "hari-hari yang ditentukan" adalah 10 hari pertama bulan Dzulhijjah. Nabi SAW menganjurkan untuk memperbanyak dzikir seperti takbir, tahmid, dan tahlil.
Ucapan takbir yang dianjurkan:
Allahu Akbar, Allahu Akbar, La ilaaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar, wa lillahil hamd.
Imam Al-Bukhari meriwayatkan bahwa para sahabat seperti Ibnu Umar dan Abu Hurairah mengumandangkan takbir di pasar-pasar agar masyarakat ikut mengingat Allah.
4. Bertaubat dan menjauhi maksiat
10 hari ini adalah waktu terbaik untuk taubat nasuha, memohon ampun atas dosa-dosa yang lalu. Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu ketika seorang hamba melakukan apa yang diharamkan-Nya."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Gunakan momentum ini untuk memperbaiki diri, bukan malah memperbanyak kemaksiatan seperti musik, hura-hura, atau perbuatan sia-sia di hari raya.
5. Memperbanyak amal shalih
Amal ibadah apa pun—meski kecil—jika dilakukan di 10 hari pertama bulan Dzulhijjah akan dilipatgandakan. Shalat sunnah, sedekah, membaca Al-Qur’an, membantu orang lain, hingga amar ma’ruf nahi munkar, semuanya menjadi sangat utama di mata Allah.
Bahkan, dalam sebuah hadis disebutkan:
"Tidak ada amal saleh yang lebih dicintai Allah daripada amal yang dilakukan pada hari-hari ini."
(HR. Bukhari)
6. Bertakbir muthlaq dan muqayyad
Ada dua jenis takbir yang dianjurkan:
- Takbir muthlaq: Dilakukan kapan saja, siang atau malam, sejak 1 Dzulhijjah hingga pagi Idul Adha.
- Takbir muqayyad: Dibaca setelah setiap shalat fardhu berjamaah, dimulai dari Zuhur hari raya hingga Ashar pada hari Tasyrik terakhir (13 Dzulhijjah).
7. Menyembelih hewan kurban
Berkurban adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan) bagi yang mampu, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan mengenang ketaatan Nabi Ibrahim AS.
Allah SWT menebus Ismail dengan sembelihan agung, dan sejak saat itu ibadah kurban disyariatkan untuk umat Islam.
8. Melaksanakan shalat Idul Adha dan mendengarkan khutbah
Shalat Id adalah simbol syiar Islam dan wujud syukur atas nikmat Allah.
Syahrul Anwar dalam Makna Qurban (2021) menekankan bahwa hari raya adalah momen untuk memperbanyak kebaikan, bukan untuk maksiat dan foya-foya.
9. Memperbanyak syukur dan menjauhi larangan
Selama 10 hari ini, umat Islam dianjurkan memperbanyak rasa syukur, menjaga lisan, dan menjauhi larangan Allah. Hal ini dapat memperbaiki kualitas diri dan hubungan dengan Allah.
Jika kamu pernah bertanya, “apa yang harus saya lakukan pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah?”, maka jawabannya adalah: beramal sebanyak-banyaknya. Puasa, dzikir, takbir, kurban, hingga taubat dan amal shalih.
Ingat, 10 Dzulhijjah 1446 jatuh pada tanggal 6 Juni 2025 (perkiraan). Mari kita persiapkan diri, niat, dan hati untuk menyambut hari-hari paling agung dalam Islam.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "9 Amalan di 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah yang Sayang untuk Dilewatkan"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.