Hari Lahir Pancasila 2025
Link Download Teks Amanat Pembina Upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025 Sesuai Pedoman BPIP RI
Berikut link download teks amanat pembina upacara Hari Lahir Pancasila yang diperingati Minggu 1 Juni 2025.
TRIBUNSORONG.COM - Berikut link download teks amanat pembina upacara Hari Lahir Pancasila yang diperingati Minggu 1 Juni 2025.
Hari Lahir Pancasila diperingati untuk mengenang momen penting dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu ketika Ir. Soekarno pertama kali memperkenalkan konsep dasar negara yang kemudian dikenal sebagai Pancasila.
Ir. Soekarno menyampaikan pidatonya tentang Pancasila yang akan menjadi dasar negara dalam sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) di Gedung Chuo Sangi In (sekarang Gedung Pancasila, Jakarta).
Tema Hari Lahir Pancasila 2025 adalah "Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya.”
Berbagai cara dapat dipilih untuk memperingati Hari Lahir Pancasila, termasuk dengan mengikuti upacara.
Baca juga: Link Download Teks Doa Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025 Sesuai Pedoman Upacara BPIP RI
Baca juga: 50 Ucapan Selamat Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025 Penuh Makna, Cocok Dibagikan di Media Sosial

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP RI) telah membagikan pedoman peringatan tahun ini yang di dalamnya termuat pedoman upacara Hari Lahir Pancasila 2025.
Dalam pedoman upacara bendera peringatan ke-80 Hari Lahir Pancasila 2025, terdapat ketentuan pembacaan teks amanat pembina upacara dari pidato sambutan Kepala BPIP RI.
Adapun teks pidato sambutan Kepala BPIP RI untuk amanat upacara Hari Lahir Pancasila 2025 dalam artikel ini dapat dibacakan oleh pembina upacara.
Pada Upacara Hari Lahir Pancasila 2025 ini, BPIP RI mengangkat tema "Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya".
Berdasarkan keterangan dalam naskah amanat Kepala BPIP RI, tema Hari Lahir Pancasila 2025 tersebut, diangkat untuk menegaskan kembali bahwa pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
Selengkapnya, simak teks amanat sambutan Kepala BPIP RI sebagai amanat untuk Pembina Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 yang Tribunnews.com merujuk Pedoman Peringatan Harlah Pancasila ke-80 dari BPIP RI, berikut ini.
PIDATO
KEPALA BADAN PEMBINAAN IDEOLOGI PANCASILA REPUBLIK INDONESIA
PADA UPACARA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA TAHUN 2025
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan,
Salam Pancasila!
Saudara-saudari sebangsa dan setanah air,
Hari ini, tanggal 1 Juni 2025, kita kembali memperingati momentum yang sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia: Hari Lahir Pancasila.
Hari ketika kita tidak hanya mengenang rumusan dasar negara, tetapi juga meneguhkan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi pondasi berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif yang tertulis dalam pembukaan UUD 1945.
Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, serta bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Dalam semangat memperkokoh ideologi Pancasila, izinkan saya mengajak kita semua merenungkan kembali bahwa Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. Ia mempersatukan lebih dari 270 (dua ratus tujuh puluh) juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya dan bahasa yang berbeda.
Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong-royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia.
Hadirin yang saya hormati,
Dalam konteks pembangunan nasional saat ini, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menuju Indonesia Emas 2045.
Salah satu yang paling fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia.
Mengapa ini menjadi prioritas? Karena kita menyadari bahwa kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah.
Kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilainilai Pancasila bisa melahirkan ketimpangan. Kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral Pancasila bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi.
Memperkokoh ideologi Pancasila berarti menegaskan kembali bahwa pembangunan bangsa harus selalu berakar pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila pun semakin nyata.
Kita menyaksikan penyebaran paham-paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi yang mengancam kohesi sosial kita.
Oleh karena itu, melalui Asta Cita, kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan: dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital.
Pertama, dalam dunia pendidikan, kita perlu menanamkan Pancasila sejak dini, bukan sekadar dalam pelajaran formal, tetapi dalam praktik keseharian.
Sekolah dan universitas harus menjadi tempat lahirnya generasi yang cerdas secara intelektual, tangguh secara karakter dan kuat dalam integritas moral.
Kedua, di lingkungan pemerintahan dan birokrasi, nilai-nilai Pancasila harus hadir dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan dan berpihak pada rakyat.
Setiap kebijakan dan program harus mencerminkan semangat kemanusiaan dan keadilan sosial, bukan kepentingan kelompok
atau golongan.
Ketiga, dalam bidang ekonomi, kita perlu memastikan bahwa pembangunan tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang, tetapi menjadi berkah bagi seluruh rakyat Indonesia.
Keadilan sosial, sebagaimana termaktub dalam sila kelima, harus menjadi orientasi utama. Usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM), ekonomi kerakyatan dan koperasi harus terus diberdayakan agar tidak ada warga yang tertinggal dalam kemajuan bangsa.
Keempat, dalam ruang digital, kita harus membangun kesadaran kolektif bahwa dunia maya bukan ruang bebas nilai.
Etika, toleransi dan saling menghargai tetap harus ditegakkan. Pancasila harus menjadi panduan dalam berinteraksi di media sosial maupun platform digital lainnya. Mari kita perangi hoaks, ujaran kebencian dan provokasi, dengan literasi digital dan semangat gotong-royong.
Hadirin yang saya banggakan,
BPIP sebagai lembaga yang bertugas membina dan memperkuat ideologi Pancasila terus berkomitmen menghadirkan berbagai program strategis: dari pembinaan ideologi di lingkungan pendidikan, pelatihan bagi aparatur sipil negara (ASN) dan aparat negara, penguatan kurikulum Pancasila, hingga kolaborasi lintas sektor untuk mengarusutamakan Pancasila di berbagai lapisan masyarakat.
Semua ini bertujuan agar Pancasila tidak hanya dihafalkan, tetapi dihidupi dan dijalankan dalam tindakan nyata.
Namun, tugas ini tidak bisa dijalankan sendiri. Kita semua, seluruh elemen bangsa dari pusat hingga daerah, dari pejabat hingga masyarakat, dari tokoh agama hingga pemuda, memiliki peran untuk menjadi pelaku utama pembumian Pancasila.
Mari kita jadikan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, tetapi momen untuk memperkuat komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa.
Jadikan setiap langkah, setiap kebijakan, setiap ucapan dan tindakan kita sebagai cerminan dari semangat Pancasila.
Kita ingin Indonesia yang maju bukan hanya secara teknologi, tetapi juga secara moral. Kita ingin Indonesia yang sejahtera bukan hanya dalam angka statistik, tetapi juga dalam rasa keadilan dan persaudaraan.
Kita ingin Indonesia yang dihormati dunia bukan hanya karena kekuatan ekonominya, tetapi karena keluhuran budinya dan kebijaksanaan rakyatnya.
Saudara-saudari sekalian,
Peringatan Hari Lahir Pancasila ini harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan kita.
Jika kita ingin mewujudkan Indonesia Raya, maka tidak ada jalan lain selain memastikan bahwa Pancasila tetap
menjadi jiwa dalam setiap denyut nadi pembangunan.
Akhirnya, marilah kita terus bergotong-royong, menjaga persatuan, menghargai perbedaan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek kehidupan.
Jadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam berkarya, berbangsa dan bernegara.
Dirgahayu Pancasila!
Jayalah Indonesiaku!
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om santi santi santi om,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.
Salam Pancasila!
Kepala BPIP RI
Yudian Wahyudi
Link Download Teks Amanat Pembina Upacara Hari Lahir Pancasila 2025
Adapun teks amanat pembina upacara Hari Lahir Pancasila 2025 dari pidato sambutan Kepala BPIP RI, dapat didownload di link berikut:
Teks Amanat Pembina Upacara Hari Lahir Pancasila 2025: KLIK LINK
(Tribunnews.com/M Alvian Fakka)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Teks Amanat Pembina Upacara Hari Lahir Pancasila 2025, Pidato Sambutan Kepala BPIP RI 1 Juni 2025
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.