Kabupaten Sorong
Pelatihan Pemandu Wisata di Kabupaten Sorong, Tingkatkan Kualitas Layanan untuk Turis Asing
Disparpora Kabupaten Sorong menyelenggarakan pelatihan sertifikasi kompetensi bagi pemandu wisata.
Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Sorong menyelenggarakan pelatihan sertifikasi kompetensi bagi pemandu wisata.
Kegiatan berlangsung pada 19-20 Agustus 2025 di Aimas Hotel.
Baca juga: Posyandu Aimas Sorong Dilantik, Fokus Pelayanan Ikhlas dan Lintas Sektor
Bertujuan meningkatkan kualitas layanan, terutama wisatawan mancanegara.
Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Disparpora Kabupaten Sorong, Murtoyo, menjelaskan bahwa pelatihan ini penting memastikan setiap pemandu memiliki pengetahuan mendalam tentang destinasi wisata, termasuk sejarah, jarak tempuh, dan etika saat memandu.
"Tujuan utamanya adalah menyiapkan sumber daya manusia yang siap memandu turis asing dan lokal. Sertifikasi ini memberikan legalitas, membuat wisatawan merasa aman dan nyaman," ujar Murtoyo.
Sebanyak 20 pemandu wisata lokal yang aktif mendampingi turis asing, terutama untuk pengamatan burung, berpartisipasi dalam pelatihan ini.
Mereka berasal dari Distrik Aimas, Kampung Malaumkarta, Kampung Malagufuk, dan Kampung Malasigi.
Baca juga: Festival Kuliner Budaya Nusantara Malagusa: 24 RT Bertarung Rasa, Pikat Hati di Kabupaten Sorong
Materi pelatihan disampaikan oleh Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Sorong dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pramindo, dengan menghadirkan narasumber dan asesor kompeten.
Hari pertama diisi dengan pemaparan teori, sedangkan hari kedua difokuskan pada praktik lapangan.
Baca juga: Pergantian Pejabat Mengacu UU ASN, PMPKP Papua Barat Daya Sebut Kepala Daerah Tak Bisa Sembarang
Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Sorong, Dr. Wa Ode Likewati, yang membuka acara, menekankan peran pemandu sebagai garda terdepan pariwisata.
"Tugas pemandu sangat kompleks, mulai dari perencanaan, memberikan layanan profesional, hingga memiliki kemampuan komunikasi yang baik," katanya.
Salah satu peserta, Ria Kamesok, menilai pelatihan ini sangat bermanfaat sebagai pengakuan resmi atas kompetensi mereka.
"Pelatihan ini seperti lisensi bagi kami. Jadi, tamu bisa percaya bahwa kami mampu memandu dengan baik," kata Ria.
Baca juga: Operasional Dapur MBG di Kabupaten Sorong Disetop Sementara, Imbas Ada Belatung di Makanan
Ria juga berbagi tantangan yang sering dihadapi, seperti hambatan bahasa.
"Kami sering kali harus belajar bahasa lain selain bahasa Inggris untuk berkomunikasi. Setiap tamu memiliki karakter berbeda, menuntut kami untuk beradaptasi dan menciptakan suasana nyaman," pungkasnya. (tribunsorong.com/aldy tamnge
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.