Dokter Mobile Pemprov PBD Hadir, Layanan Kesehatan Gratis Sasar Warga Kampung Maibo

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (Pemprov PBD) menggelar pelayanan kesehatan keliling bertajuk Dokter Mobile. 

Layanan ini sudah digelar di Kampung Ambarbaken, Kabupaten Tambrauw.

Baca juga: 800 Pendekar Silat se-Papua Barat Daya Kumpul di Kabupaten Sorong

Kali ini giliran masyarakat Kampung Maibo, Kabupaten Sorong, mendapat layanan kesehatan gratis ini, pada Minggu (24/8/2025).

Kegiatan dipusatkan di Masjid Jabal Nur, menghadirkan tenaga dokter umum dan sejumlah dokter spesialis. 

Baca juga: Bidan Punya Peran Vital, Perkokoh Spirit Pengabdian Jangkau Pelosok-pelosok Papua Barat Daya

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Papua Barat Daya Naomi Netty Howay mengatakan, program ini memastikan akses kesehatan menjangkau wilayah pedalaman dan kampung-kampung.

“Program ini bukan sekadar pemeriksaan kesehatan, tetapi bentuk perhatian pemerintah bagi ibu hamil, balita, dan kelompok rentan lainnya,” ujar Naomi.

Selain pemeriksaan kesehatan, warga menerima tambahan gizi berupa susu, telur, kacang hijau, hingga biskuit sari gandum.

Baca juga: Sorong Selatan Raih Juara 1 Penurunan Stunting se-Papua Barat Daya

Bantuan tersebut ditujukan khusus ibu hamil dan balita, bagian dari strategi pemerintah menekan angka stunting yang masih menjadi persoalan serius di Papua Barat Daya.

“Kami ingin memastikan anak-anak mendapat gizi benar sejak dini. Tidak hanya bicara layanan kesehatan, tetapi pencegahan gizi buruk,” kata Naomi.

Baca juga: Sedia Payung, Prakiraan Cuaca Papua Barat Daya Sabtu 23 Agustus 2025, Hujan Merata di PBD

Warga Husein mengaku, kehadiran Dokter Mobile disambut antusias masyarakat. 

Masyarakat memadati halaman masjid sejak pagi, mendapatkan pemeriksaan gratis.

Baca juga: 2 Purna Paskibraka Papua Barat Daya Kembali, Buktikan Generasi Muda Bersaing di Panggung Nasional

Mulai dari pengecekan tensi, pemeriksaan kandungan, hingga konsultasi penyakit dalam.

Meski demikian, program ini masih menghadapi sejumlah tantangan.

Baca juga: CERITA 4 Peserta GBN Asal Papua Barat Daya Tampil di Istana Negara saat HUT 80 RI

Seperti keterbatasan tenaga medis, distribusi logistik, hingga sulitnya akses ke kampung-kampung terpencil.

“Kalau program ini bisa konsisten, tentu sangat membantu. Jangan hanya ramai di awal, lalu hilang tanpa tindak lanjut,” ujar Husein. (tribunsorong.com/aldy tamnge)