Unjuk Rasa Tuntut Direktur RSUD John Piet Wanane Dicopot, Perawat: Hak Kami Tidak Dibayar

Penulis: Petrus Bolly Lamak
Editor: Milna Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah tenaga dokter, perawat, keamanan dan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jhon Piet Wanane melakukan aksi unjuk rasa.

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Tuntutan tenaga medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jhon Piet Wanane agar direkturnya Dr Hendrik O T Mansa dicopot ternyata bermula dari hak pegawai yang tak dibayarkan.

Seorang perawat Elisabet Welin mengungkapkan banyak tenaga medis haknya tidak dibayarkan.

Bahkan tidak sesuai dengan beban kerja yang telah dijalankan.

Ia bilang, pembayaran seharusnya sesuai aturan dan beban kerja.

"Alasan tidak dibayarkan kenapa dan uangnya dikemanakan, kami tidak tahu, direktur ini tidak ada transparansi sama sekali," ujar Elisabeth.

Unjuk rasa berlangsung halaman RSUD Jhon Piet Wanane Kilometer 23 Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

Massa yang diwakili dokter spesialis kandungan dr Jan Kambu mengatakan aksi ini sebagai langkah agar pemerintah mendengarkan permintaan dan harapan mereka.

"Kekecewaan kami sampaikan di sini adalah bentuk aspirasi wajar dan harus didengar, karena sampai detik ini banyak hak-hak yang tidak dipenuhi mulai dari perawat, tenaga keamanan, bidan dan dokter semua terabaikan," ungkap Jan Kambu kepada TribunSorong.com.

Ironisnya lanjutnya banyak kebijakan berimbas pada pelayanan pasien.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Kota Sorong di Atas Rata-rata Nasional

Banyak pasien yang ditolak lantaran alat-alat medis tidak bisa digunakan karena belum ada aturan tarif yang mengatur.

Selama ini ujarnya alat dan dokter yang ada tidak dioptimalkan.

Ia berharap Pj Bupati Sorong George Yarangga dan Pj Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musaad bisa mendengarkan aspirasi mereka.

 Lanjutnya, semua pokok permasalahan timbul karena cara kepemimpinan direktur yang saat ini menjabat tidak bisa menjalankan semuanya dengan baik.

"Intinya kami sepakat Dr Hendrik O T Mansa harus diganti,titik," tuturnya menambahkan.(tribunsorong.com/petrus bolly lamak)