Waspadai Hewan-hewan Berbahaya Ini Saat Berkunjung ke Raja Ampat Papua Barat Daya
TRIBUNSORONG.COM - Jika Anda sedang berkunjung ke kawasan wisata Raja Ampat Papua Barat Daya, silakan hindari hewan-hewan ini.
Beberapa hewan berbahaya yang harus diwaspadai di Raja Ampat wisata Papua Barat Daya ini bisa menyebabkan nyawa terancam karena racun yang mematikan.
Contohnya saja ular laut atau gurita cincin biru yang bisa ditemui di Raja Ampat wisata Papua Barat Daya.
Wisata Papua Barat Daya Raja Ampat menjadi destinasi berlibur karena keindahan dan keasrian alamnya.
Banyak spot di wisata Papua Barat Daya Raja Ampat yang bisa dipilih para pengunjung, dengan keistimewaannya masing-masing.
Wisata Papua Barat Raja Ampat diketahui terdiri dari 610 pulau, termasuk 4 pulau besar yakni Pulau Misool, Salawati, Batanta dan Waigeo.
Raja Ampat memiliki keindahan dan margasatwa yang tinggi tak seperti wisata lainnya.
Ada satwa liar yang bisa ditemukan namun harus dihindari potensi bahayanya, dengan beberapa aturan sederhana.
Dikutip TribunPapuaBarat.com dari KKP Raja Ampat, aturan sederhananya jangan mengusik atay mengganggu, mengejar atau menyentuh satwa liar baik di darat atau di laut.
Dengan begitu kemungkinan cedera atau ancaman bahaya sangat kecil.
Selain itu saat menjumpai satwa liar Raja Ampat harus tetap tenang dan jangan berisik.
Amati satwa liar dari jarak yang aman tanpa berusaha menyentuh atau mengganggunya.
Sehingga sebelum datang berkunjung, kenali beberapa margasatwa yang wajib diwasspadi pengujung.
1. Hiu
Melihat hiu berenang secara langsung di alam liar bisa menjadi daya tarik pengunjung Raja Ampat.
Meski hiu biasanya mengabaikan penyelam atau perenang sepenuhnya; mereka tidak tertarik pada manusia.
Meskipun jarang terjadi, hiu dapat menunjukkan ‘ketertarikan’ terhadap manusia dengan berenang lebih dekat dari biasanya, atau sekedar lewat beberapa kali.
Namun jangan khawatir, karena pada saatnya hiu akan menjauh.
2. Ular Laut
Bagi pengunjung di Raja Ampat, lazim jika menjumpai ular laut, apalagi saat snorkeling dan menyelam.
Biasanya dijumpai ketika mereka berenang bebas ke permukaan untuk bernafas, atau bergerak di antara karang untuk mencari makanan.
Ular laut sendiri sangat berbisa, namun tidak agresif.
Namun jangan sekali-kali menyentuh ular laut, apalagi mengganggunya, karena bisa merasa terancam.
3. 'Blue-ringed Octopus' (Gurita Cincin Biru)
Gurita yang memiliki warga yang sangat indah ini, memiliki racun yang sangat tinggi.
Gurita jenis ini memiliki bisa yang cukup untuk membunuh 26 manusia dewasa hanya dalam hitungan menit.
Bahkan tidak ada antidot untuk bisa gurita cincin biru.
Gurita cincin biru biasanya ditemukan di terumbu karang atau perairan dangkal, dan lebih aktif di malam hari.
Meskipun cukup jinak, gurita jenis ini sangat berbahaya bagi manusia jika merasa terusik atau terganggu.
Gurita berukuran kecil ini akan memberikan peringatan jika merasa gelisah dan terganggu, yaitu dengan memperlihatkan puluhan cincin berwarna biru cerah di sekujur tubuhnya; Anda bagi Anda untuk menjauh.
4. Bintang Laut Berduri
Bintang laut berduri adalah pemakan terumbu karang yang sangat lahap, yang tidak hanya dapat menimbulkan kerusakan pada terumbu karang, namun juga manusia yang menyentuhnya.
Ini menghasilkan racun syaraf yang menyebabkan rasa sakit parah dan menyengat tajam.
Meski bintang laut ini tidak memiliki mekanisme untuk menyuntikkan racun, tetapi durinya dapat melukai orang.
Selain satwa liar di laut, wisatawan juga harus waspada dengan satwa liar di darat.
Apalagi Raja Ampat memiliki hutan lebat yang menutupi kepulauan ini dipenuhi dengan kehidupan.
Ada berbagai jenis ular, sanca, biawak, babi hutan, dan laba-laba.
Meski kemungkinan bertemu sangat kecil, tidak ada salahnya untuk waspada.
Karena biasanya hewan-hewan tersebut akan menghindari atau menjauh dari aktivitas manusia.
Sehingga jangan mengusik atau mengganggu, mengejar atau menyentuh satwa liar baik di darat atau di laut, maka kemungkinan Anda cedera atau terancam bahaya sangatlah kecil.
5. Spit Laut Kerucut
Ada sekitar 500 jenis siput laut kerucut (cone shellatau conus) yang diketahui, dan beberapa diantaranya cukup berbisa untuk melukai dan membunuh Anda.
Sengatan siput laut kerucut yang lebih kecil mirip dengan sengatan lebah.
Tetapi sengatan beberapa spesies siput laut kerucut berukuran lebih besar bisa berakibat lebih serius pula, dan dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Untuk menghindari bahaya, jangan sekali-sekali mengambil atau menyentuh siput laut ini.
6. Terumbu Karang
Sebongkah karang terdiri dari ratusan ribu polip karang kecil yang masing-masing memiliki eksoskeleton keras (kerangka luar).
Wujud eksoskeleton dapat berwarna-warni dan membentuk struktur besar yang kompleks di bawah air; terumbu karang yang membuat Raja Ampat terkenal.
Beberapa karang mengandung nematosis (suatu organ yang terdapat pada beberapa hewan laut, yang terdiri dari banyak kapsul kecil berduri yang dapat dikeluarkan untuk menyengat) yang dapat mengakibatkan cedera parah.
Luka terbuka di daerah tropis dapat menimbulkan infeksi lebih cepat, yang membutuhkan waktu relatif lebih lama untuk pulih.
Demi keselamatan Anda sendiri, dan demi kelestarian terumbu karang.
7. Buaya Air Asin
Buaya air asin dapat ditemukan di habitat dan lokasi tertentu di Raja Ampat, meskipun kemungkinan untuk menjumpainya di lokasi menyelam dan snorkeling sangatlah kecil.
Buaya air asin menyukai hutan bakau, muara sungai, dan lahan basah yang payau.
Buaya air asin merupakan hewan teritorial, sehingga jika kita menduga bahwa ada hewan ini di suatu tempat di Raja Ampat, cara paling mudah untuk menghindarinya adalah dengan tidak memasuki tempat tersebut.
8. Pari Manta
Raja Ampat juga memiliki megafauna laut, termasuk pari manta (dua spesies), beragam jenis mamalia laut termasuk paus, lumba-lumba, dan duyung atau dugong.
Meskipun tidak memiliki racun atau gigi yang tajam, mereka tetaplah hewan liar yang, seperti semua fauna lainnya, memiliki mekanisme bertahan hidup terhadap predator atau ancaman lainnya.
Meskipun kasus-kasus membahayakan antara manusia dengan megafauna laut jarang terjadi, namun Anda harus memperlakukan hewan-hewan besar tersebut dengan penuh hormat, sembari tetap menjaga jarak demi keselamatan Anda sendiri.
9. Lionfish atau Ikan Lepu
Ikan terlihat sangat anggun, ikan lepu (Lionfish) adalah jenis ikan yang sering dijumpai di perairan Raja Ampat.
Dengan panjang yang berbisa, ikan lepu merupakan hewan yang populer diantara fotografer bawah air.
Ikan ini tidak agresif terhadap manusia, namun menyentuh duri ikan lepu dengan tidak sengaja akan mengakibatkan rasa sakit yang hebat dan pembengkakan di sekitar lokasi luka.
Rasa sakit tersebut dapat berkurang dalam hitungan jam hingga minggu.
Meskipun kecil kemungkinannya untuk terjadi, jika racun ikan lepu menyebar ke bagian lain dari tubuh, seseorang mungkin merasakan sakit kepala, mual, demam, keram, kejang-kejang, hingga kelumpuhan sementara.
(TribunPapuaBarat.com)