Kalah Saing dengan Surabaya, Pedagang Ayam Lokal Sorong di Pasar Remu Terancam Gulung Tikar

Penulis: Safwan
Editor: Milna Sari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi pedagang ayam Pasar Remu, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, yang sepi pembeli, Rabu (12/4/2023).

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pedagang ayam lokal di Pasar Remu, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, mengeluh sepi pembeli jelang Idulfitri 1444 Hijrah.

Jumlah pembeli lebih sepi dibanding saat pandemi Covid-19 lalu.

Kondisi tersebut dikeluhkan pedagang ayam Roli Sitohang (60).

Baca juga: Harga Beras di Pasar Rufei Naik Jadi Rp14.000 per Liter

Padahal ujarnya harga ayam lokal yang ia jual saat ini di Pasar Remu, Kota Sorong, masih tetap normal.

Sejak awal ramadan hingga jelang lebaran harga jual ayam di kisaran Rp37.000 per ekor.

"Pembeli yang datang berkunjung di Pasar Remu sudah sangat sepi, kondisinya jauh sekali dengan tahun lalu," tuturnya.

Padahal menurut Roli jika masuk 10 hari jelang lebaran, pengunjung di Pasar Remu sudah mulai dipadati oleh pembeli ayam.

Baca juga: 61 Ton Beraskita Disalurkan Ke Masyarakat, Kasat Reskrim Sorong Selatan Singgung Penyimpangan

"Jika kondisi seperti ini terus otomatis kita peternak dan penjual ayam di Sorong akan terancam gulung tikar," ucap Roli.

Pasalnya, peternak dan penjual ayam lokal dari Sorong sudah kalah saing dengan ayam beku yang dikirim dari Surabaya.

Harga ayam dari Surabaya lebih murah di bawah ayam lokal Sorong.

Baca juga: Matalamagi dan Tanjung Kasuari Jadi Kelurahan Tangguh Bencana di Kota Sorong

Dengan begitu, pedagang ayam lokal tidak bisa menurunkan harga yang sepadan dengan Surabaya.

"Kita mau kasih turun harga tapi nanti malah rugi karena pakan dan lainnya didatangkan dari luar," jelasnya.

Tak hanya itu, ongkos selama merawat ayam lokal sebelum di bawa ke pasar pun ujarnya cukup mahal.

Baca juga: Atasi Kemiskinan Ekstrem, Dinas Ketahanan Pangan Sorong Selatan Ajak Warga Menanam

Akibatnya pembeli lari ke ayam beku dari Surabaya.

Roli berharap, pemerintah harus bisa mencari solusi seperti membatasi jumlah pasokan dari Surabaya, sehingga memberi ruang bagi pedagang ayam lokal berjualan.(tribunsorong.com/safwan ashari)