PP Muhammadiyah Tetapkan Idul Fitri 2023 pada 21 April, Tanggal Berapa Lebaran Versi Pemerintah?
TRIBUNSORONG.COM - Berikut adalah penetapan tanggal 1 Syawal 1444 H atau Hari Raya Idul Fitri menurut PP Muhammadiyah dan Pemerintah.
Pimpinan Pusat atau PP Muhammadiyah sebelumnya sudah menetapkan Idul Fitri 1444 Hijriah atau 2023 masehi jatuh pada tanggal 21 April 2023.
Seperti diketahui, Bulan Ramadhan 2023 pada Minggu (16/04/2023) tinggal menghitung hari.
Umat Muslim diseluruh dunia termasuk di Indonesia sudah menunaikan ibadah puasa sejak Kamis (23/03/2023) lalu.
Dengan demikian, Lebaran 2023 atau Idul Fitri 2023 tinggal berapa hari lagi.
Seiring dengan hal tersebut, pertanyaan terkait Lebaran tanggal berapa, kapan Hari Raya Idul Fitri 2023 mulai bermunculan.
Demikian pula pertanyaan terkait Lebaran 2023 jatuh pada tanggal berapa?
Pencarian kata kunci terkait kapan Hari Raya Idul Fitri 2023 Kemenag pun saat ini meningkat pesat di mesin pencarian Google.
Meningkatnya pencarian kata kunci tersebut berdasarkan tren penelusuran harian Google Trends pada hari ini.
Baca juga: Deretan Ucapan Idul Fitri 2023, Cocok Untuk Ucapan ke Teman dan Keluarga di Instagram & WhatsApp
Berdasarkan pantauan TribunnewsSultra.com, kata kunci tersebut sudah mencapai 10 ribu penelusuran.
Dengan queri terkait lainnya adalah kapan Lebaran Idul Fitri 2023, begitupun Lebaran tahun 2023 jatuh pada tanggal.
Lantas Lebaran 2023 tanggal berapa, demikian pula kapan Hari Raya Idul Fitri 2023 tersebut?
Simak selengkapnya penjelasan pemerintah melalui Kementerian Agama atau Kemenag.
Begitupun prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG serta Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN.
Simak pula penjelasan PP Muhammadiyah yang sebelumnya sudah menetapkan Idul Fitri 1444 Hijriyah jatuh pada Jumat 21 April 2023.
Seperti diketahui, penentuan Hari Raya Idul Fitri menggunakan dua metode, yakni hisab dan rukyat.
Rukyat adalah metode penetapan awal Ramadhan dan Syawal berdasarkan pengamatan bulan.
Hisab adalah metode penentuan awal puasa dengan menggunakan perhitungan matematis dan astronomis.
Pemerintah melalui Kemenag RI menggunakan gabungan antara metode hisab dan rukyat.
Dengan mengacu pada kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Selanjutnya, Hari Raya Idul Fitri ditetapkan pemerintah melalui sidang isbat yang dihadiri pihak terkait dan perwakilan ormas Islam.
Baca juga: Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri, Istri, Anak, Keluarga, Besaran dan Waktu Terbaik Membayar
Sementara Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal.
Metode tersebut menitikberatkan pada posisi geometris benda-benda langit.
Sedangkan, organisasi Nahdlatul Ulama atau NU menggunakan metode rukyatul hilal.
Berikut berbagai penjelasan penetapan Lebaran 2023 atau Idul Fitri 2023 tersebut dirangkum TribunnewsSultra.com berikut ini:
Baca juga: Kumpulan Resep Membuat Kue Nastar Lebaran Idul Fitri 1444 H/2023: Bisa Pakai Oven atau Teflon
1. Lebaran Muhammadiyah
Pimpinan Pusat atau PP Muhammadiyah sebelumnya telah menetapkan bahwa 1 Syawal 1444 H atau Hari Raya Idul Fitri 2023 jatuh pada hari Jumat 21 April 2023.
Seiring penetapan tersebut, majelis tarjih dan tajdid (MTT) organisasi Islam non-pemerintah tersebut kembali mengadakan Sosialisasi Hasil Hisab 1 Syawal dan 1 Zulhijah 1444 H pada Sabtu (15/04).
Disebutkan sosialisasi tersebut ditujukan untuk menyampaikan hasil hisab Muhammadiyah terkait awal Syawal.
Hal itu karena besar kemungkinan akan terjadi perbedaan penetapan Lebaran 2023 dengan Pemerintah Indonesia.
Wakil Ketua MTT PP Muhammadiyah, Oman Fathurahman, menjelaskan cara dan hasil perhitungan awal Syawal dan Zulhijah tahun ini.
Tinggi hilal pada awal Syawal di Yogyakarta adalah +01° 47’ 58’’ (sudah wujud).
Ketinggian hilal lebih rendah untuk daerah sebelah timur Yogyakarta, seperti Makassar dan Papua.
Sedangkan daerah di sebelah Barat, antara lain Jakarta, Aceh, dan Arab Saudi ketinggian hilal lebih tinggi.
“Karena semakin ke Barat, maka tinggi hilal semakin Tinggi,” kata Oman dikutip TribunnewsSultra.com dari laman resmi muhammadiyah.or.id.
Dengan sosialisasi yang telah dilakukan, MTT PP Muhammadiyah berharap warga Persyarikatan melaksanakan Idul Fitri 2023 sesuai dengan maklumat yang telah diterbitkan.
2. Prediksi BMKG Lebaran 2023
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan potensi keterlihatan hilal yang bakal menjadi penentu Hari Raya Idul Fitri 2023 atau 1 Syawal 1444 H.
Menurut Koordinator Bidang Tanda Waktu BMKG Himawan Widiyanto, potensi keterlihatan hilal pada Kamis (20/4/2023) masih sangat kecil.
“Dikarenakan ketinggian hilal dan elongasi pada tanggal 20 April 2023 yang masih relatif rendah,” katanya pada Jumat (14/05/2023).
“Maka potensi keterlihatan hilal sebagai penentu awal bulan Syawal 1444 H masih sangat kecil,” jelasnya menambahkan dikutip TribunnewsSultra.com dari Kompas.com.
Himawan mengatakan, ketinggian hilal di Indonesia masih berkisar antara 0,75 derajat di Merauke (Papua) sampai dengan 2,36 derajat di Sabang (Aceh).
Sementara elongasi di Indonesia masih berkisar antara 1,48 derajat di Waris (Papua) s/d 3,09 derajat di Sabang (Aceh).
Selain itu, ada juga parameter hilal lainnya sebagaimana disampaikan dalam bmkg.go.id/hilal-gerhana/.
“Tapi kami Tim Hilal BMKG tetap akan berusaha mendapatkan citra hilal awal bulan Syawal 1444 H pada tanggal 20 April 2023,” ujarnya.
Adapun terkait penentuan hari Lebaran 2023, BMKG tetap akan menunggu keputusan pemerintah melalui proses sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag).
Jika pada saat sidang isbat nanti, Tim Kemenag yang melaksanakan rukyat hilal di seluruh wilayah Indonesia tidak ada melihat hilal, maka Ramadhan 1444 H digenapkan menjadi 30 hari.
“Sehingga 1 Syawal 1444 H akan bertepatan dengan tanggal 22 April 2022 (Sabtu),” katanya.
Sebaliknya, jika pada saat sidang isbat Tim Kemenag melihat hilal awal bulan Syawal 1444 H, maka hari raya Idul Fitri 2023 akan jatuh pada Jumat 21 April 2023.
Baca juga: Habiskan Libur Lebaran Idul Fitri dengan Berkunjung ke Raja Ampat, Ini Rekomendasi Wisata di Papua
3. Prediksi BRIN Idul Fitri 2023
Peneliti Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang memprediksi Lebaran 2023 bakal berbeda.
“Untuk perkiraan Idul Fitri atau 1 Syawal 1444 Hijriah diperkirakan akan jatuh pada hari Sabtu Pon, 22 April 2023,” jelasnya.
Hal ini karena sudut ketinggian bulan yang diukur di atas ufuk masih kurang dari 3 derajat atau lebih tepatnya untuk ketinggian hilal di Indonesia itu bervariasi antara 1,3 hingga 2,5 derajat di atas ufuk.
Untuk elongasinya masih antara 2,25-3,75 derajat sehingga belum memenuhi kriteria Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS).
“Sehingga hilal pada 20 April pada petang besok itu agak sulit diamati bahkan menggunakan alat bantu seperti teleskop,” ujarnya dikutip TribunnewsSultra.com dari Kompas.com.
4. Lebaran 2023 Kemenag
Baca juga: Resep Cake Pandan Oreo Lembut dan Nikmat, Cocok Disajikan untuk Tamu Hari Raya Idul Fitri 2023
Untuk menentukan jadwal Idul Fitri 2023, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat.
Sidang isbat (penetapan) 1 Syawal 1444 H atau Lebaran 2023 rencananya digelar pada Kamis, 20 April 2023.
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan dalam kalender hijriyah, 20 April 2023 bertepatan 29 Ramadhan 1444 H.
“(Sidang isbat) tanggal 29 Ramadhan atau 20 April 2023,” kata Kamaruddin, pada Selasa (11/4/2023), dikutip TribunnewsSultra.com dari Tribunnews.com melansir TribunJakarta.com.
Sebelum melaksanakan sidang isbat, Kemenag juga akan menggelar pemantauan hilal di sejumlah lokasi di Indonesia.
Pemantauan hilal atau bulan sabit muda pertama dilakukan untuk menentukan awal bulan, termasuk Syawal.
Selain Kemenag, Nahdlatul Ulama (NU), juga akan menggelar rukyatul hilal atau pemantauan anak bulan di sejumlah lokasi.
Sehingga biasanya, jadwal Idul Fitri 2023 versi NU tak berbeda jauh dengan Kemenag.
Kamaruddin Amin menambahkan ada potensi perbedaan antara Lebaran 2023 versi Muhammadiyah dengan NU dan pemerintah.
Lantaran ada potensi perbedaan Idul Fitri 2023 tersebut, Kemenag menunggu hasil isbat terlebih dahulu.
“Walau ada potensi perbedaan kita tunggu hasil sidang isbat," kata Kamaruddin.
Namun, pemerintah melalui SKB 3 Menteri tentang libur nasional dan cuti bersama sebelumnya menetapkan libur Lebaran 2023 jatuh pada Sabtu, 22 April 2023, dan Minggu, 24 April 2023.
5. Potensi Perbedaan Idul Fitri
Hari Raya Idul Fitri 2023 berpotensi dilaksanakan pada hari yang berbeda antara pemerintah dengan Muhammadiyah.
Menyikapi perbedaan tersebut, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meminta masyarakat untuk saling toleransi.
“Maka yang ditempuh adalah adanya sikap bisa toleransi antara dua kelompok ini untuk masing-masing ya lebaran dengan masing masing keyakinannya, dengan hitungannya,” katanya.
“Jadi bahasa Jawanya legowo lah,” jelasnya menambahkan di Masjid Agung Baiturrahman, Limboto, Kel. Kayubulan, Kabupaten Gorontalo, pada Jumat (14/4/2023).
Perbedaan tersebut, kata Ma'ruf, sudah terjadi bertahun-tahun, namun masyarakat tetap rukun.
Konflik yang terjadi di tengah masyarakat akibat perbedaan ini, menurut Ma'ruf, hanya terjadi sedikit saja.
“Itu sudah kita lakukan bertahun-tahun, dulu memang ada konflik sedikit. Tentang metode ini ribut, tapi belakangan tidak,” ujarnya.
“Karena kita terus bersosialisasi juga sih sekarang rukun-rukun saja," lanjut Ma'ruf dikutip TribunnewsSultra.com dari Tribunnews.com.(*)