Dua Kelompok Warga Nabire Bentrok Diduga Rebutan Tapal Batas, Dua Orang Meninggal Dunia
TRIBUNSORONG.COM - Terdapat aksi bentrokan yang dilakukan oleh dua kelompok warga di Nabire.
Bentrok ini diduga karena adanya perebutan tapal batas yang menyebabkan dua orang meninggal dunia.
Bentrok antar warga ini dipicu masalah pencabutan tapal batas tanah adat di Kampung Urumusu, Distrik Uwapa Kabupaten Nabire.
Kabid Humas Polda Papua mengatakan, kejadian berawal saat suku Dani yang melakukan penyerobotan atas tanah milik suku Mee.
Baca juga: Adu Mulut dan Dorong Mendorong Mewarnai Demo Suku Maya Raja Ampat, Minta Perwakilannya di MRP PBD
Baca juga: Sukseskan Program Sekolah Penggerak, Dinas Pendidikan Maybrat Anggarkan Rp1 Miliar
Baca juga: SKK Migas Pamalu Gelar Pameran Kerajinan UMKM, Kain Tenun Tanimbar Jadi Pusat Perhatian
Baca juga: Festival Egek Berakhir, Kepala Dinas Pariwisata Papua Barat Daya Beri Pujian dan Evaluasi
Hal itu mengakibatkan kedua suku terlibat perang dan saling menyerang menggunakan panah dan senjata tajam parang.
Akibat saling serang tersebut, dua orang dikabarkan meninggal dunia karena mengalami luka panah dan bacokan senjata tajam.
Keluarga yang tidak terima kemudian palang Jalan Trans Nabire hingga tidak dapat dilalui kendaraan.
Pasca kejadian, aparat gabungan TNI-Polri masih terus melakukan patroli untuk mencegah aksi balasan.
Semantara itu kedua kelompok ini dihimbau untuk berhenti saling menyerang.
(TribunSorong)