TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Massa demontrasi kasus pencabulan dan rudapaksa menyayangkan tindakan represif oleh jajaran Polresta Sorong Kota, yang memukul hingga menyeret mahasiswa.
"Kami melaksanakan aksi awalnya dengan tertib di depan kantor Polresta Sorong Kota," ujar Koordinator Lapangan Zainuddin Madamar kepada TribunSorong.com di Sorong, Kamis (15/6/2023).
Awalnya, massa aksi melaksanakan orasi di depan Polresta Sorong Kota dengan tertib, namun ada beberapa turun.
Selang beberapa menit kemudian, para petugas mendorong dan menyeret massa aksi ke dalam Polresta Sorong Kota.
Baca juga: UPDATE Demo Kasus Rudapaksa di Polresta Sorong Kota Berujung Ricuh, Mahasiswa Dipukul
"Mereka ini datang langsung suruh kita bubar sambil didorong ke Polresta Sorong Kota, dan kami dipukul," ungkapnya.
"Yang pastinya kami mengutuk tindakan represif dan pencabulan anak di Sorong, Papua Barat Daya"
Selain itu, Zainuddin menegaskan perihal pemukulan tersebut dirinya akan kembali mengkonsolidasikan ke mahasiswa.
Ia menilai, tindakan tersebut telah jelas melanggar UU pasal 28E (3) tentang penyampaian pendapat di depan umum.
"Pastinya kami akan kembali namun yang jelas dengan membawa massa lebih banyak, termasuk beberapa OKP," tegasnya.
Mahasiswa juga akan membuat laporan ke Propam Polresta Sorong Kota terkait pemukulan agar diproses sesuai mekanisme perundang-undangan.(tribunsorong.com/safwan ashari)