TRIBUNSORONG.COM, SORONG – Pulau Doom menyimpan keindahan laut dan pantai yang indah.
Lingkungan pulau yang bersih dan tertata menjadi nilai tambah.
Tidak hanya itu, ternyata di Pulau Doom tersimpan destinasi wisata gua peninggalan Jepang yang dapat Anda masukkan ke dalam daftar destinasi wisata selama Anda di Kota Sorong.
Baca juga: Pengemudi Taksi Laut Pulau Doom Daftar Nyaleg di Kota Sorong
Dari Kota Sorong Anda menuju hanya cukup menyeberang dengan perahu seharga Rp5.000 per orang ke Pelabuhan Doom Sorong.
Sesampainya Anda di Pulau Doom anda akan disambut oleh para tukang becak.
Baca juga: Dari Rp30.000 Hingga Rp100 Ribu, Segini Tarif Naik Becak di Pulau Doom Sorong
Mereka siap mengantarkan anda keliling pulau hanya dengan merogoh kocek Rp50.000 satu kali putaran.
Harga tersebut telah ditentukan dan disepakati oleh para tukang becak di Pulau Doom.
Dari Pelabuhan Pulau Doom hanya membutuhkan waktu sekitar lima belas menit sampai di gua Peninggalan Jepang.
Baca juga: Wisata Kota Sorong: Intip Keindahan Pulau Doom, Peninggalan Pemerintahan Belanda di Papua Barat Daya
Saat Tribunsorong.com tiba di pulau Doom cuaca tampak mendung, jalan-jalan kampung tampak basah habis diguyur hujan, sehingga cuaca cukup sejuk.
Jalan menuju gua Jepang memang tidak ada plang jalan penanda, sehingga Anda harus bertanya kepada warga di sana saat akan menuju lokasi.
Jalan menuju gua Jepang itu sangat rapih dan tertata, ada beberapa anak tangga yang harus Anda lewati.
Di kanan kiri jalan menuju gua terdapat pepohonan yang menjulang tinggi dengan ukuran yang cukup besar.
Hal itu membuat hawa di sekitar gua Jepang menjadi sejuk.
“Harga masuknya Rp10.000 per orang,” kata pengurus gua Jepang Erwin kepada Tribunsorong.com di Pulau Doom, Jumat (15/9/2023).
Dia mengatakan beberapa bulan terakhir memang pengunjung gua Jepang di Pulau Doom tergolong sepi.
Meskipun demkian dalam beberapa hari ada saja satu dua tamu yang datang berkunjung.
Dia menceritakan bahwa gua Jepang ini memang sudah ada sejak lama, namun dulu belum ada yang mengurus dan membukanya untuk umum.
Dia menuturkan gua ini mulai terurus atas inisiatif dari pemuda gereja setempat.
“Sebenar ini sudah lama guanya ada, tetapi belum dibuka (untuk umum), masih tertutup dulu. Dari pemuda gereja inisiatif mengembangkan jadi tempat ini,” ucapnya.
Erwin berharap semoga destinasi wisata gua Jepang ini mendapat perhatian lebih dari pemerintah.
Gua Jepang Pulau Doom ukurannya tidak terlalu besar.
Jika dilihat bentuknya seperti huruf U terbalik.
Di muka gua jalan masuk ke dalam cukup sempit, hanya muat dimasuki oleh satu orang dewasa.
Jadi, Anda harus merunduk untuk memasuki gua.
Di dalam gua tampak sudah ada beberapa lampu, bohlam kuning, guna menerangi gua.
Di dalam gua terasa cukup pengap, karena memang sirkulasi udara yang kurang.
Meskipun demikian, rasanya cukup menyenangkan mengunjungi gua peninggalan Jepang tersebut.
Lebar gua kurang lebih satu meter, sedangkan tinggi gua berkisar 150 cm. (tribunsorong.com/ilma de sabrini)