TRIBUNSORONG.COM, WAISAI- Sekda Raja Ampat, Dr Yusup Salim, Membantah pemberitaan salah satu media yang menyebutkan dirinya menolak Proposal bantuan dana berobat OAP.
Yusup Salim mengaku tidak pernah menerima proposal bantuan pengobatan dari keluarga pasien anak OM yang tiga tahun hidup tanpa lubang anus.
"Saya tidak pernah tolak proposal bantuan dana berobat. Terima proposal saja tidak pernah, bagaimana saya bisa dikatakan tolak proposal, seperti diberitakan di salah satu media itu," ujar Yusup Salim, Jumat (27/10/2023).
Baca juga: Wakili Papua Barat Daya di Pesparani Nasional, Ini Harapan LP3KD Raja Ampat kepada Kontingennya
Ia pun menilai informasi yang diterima media tersebut, tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
Ia juga mengatakan wartawan media tersebut tidak pernah mengkonfirmasi dirinya, sehingga informasi yang ditulisnya tidak sesuai substasi yang ada.
"Wartawan yang tulis itu dia dapat informasi dari mana, kalau saya tolak proposal bantuan berobat. Konfirmasi ke saya saja tidak," terangnya.
Baca juga: Geosite Piaynemo Geopark Raja Ampat, Warisan Geologi yang Ramai Dikunjungi Wisatawan
Ia mengaku soal kasus anak OM, itu semua karena keterlambatan informasi yang datangnya dari bawah. "Saya akui keterlambatan informasi dari bawah, tidak ada laporan juga dari puskesmas dan dinas kesehatan," tegasnya.
Ia pun mengklarifikasi informasi yang beredar bahwa Pemda Raja Ampat tidak membantu Balita OM. Menurutnya, Pemda akan membantu jika pihaknya tau keluarga ada datang ke kantor bupati.
"Kami sama sekali tidak mendapat laporan kapan dan siapa yang mama dari anak OM itu bertemu. Kalau saja ada laporan sampai ke kami, tentunya kami akan mengambil langkah," terang Yusup Salim.
Baca juga: Pilu Balita Asal Raja Ampat Tak Punya Anus, Abdullah Gazam: Kita Tak Bisa Duduk Manis Tunggu Rakyat
Ia juga menegaskan bahwa penjelasannya di media beberapa waktu lalu, bukan menolak untuk membantu, tetapi akibat keterlambatan informasi dari bawa ke atas.
"Saya tidak menolak untuk membantu, jangankan tolak Proposal, Info saja saya tidak tahu dan juga keterlambatan Informasi dari bawa ke atas. Tidak pernah ada proposal yang kami tolak apalagi ini menyangkut nyawa manusia," tandasnya.
"Jadi yang saya jelaskan itu, bukan berarti Pemda menolak untuk membantu, tetapi keterlambatan membantu itu akibat dari tidak adanya info ke kami," lanjutnya.
Baca juga: 3 Tahun Anak Hidup Tanpa Anus, Isak Tangis Bahagia Mama asal Raja Ampat Pecah di Sorong
Lanjut Sekda, apa yang disampaikan di media beberapa waktu lalu itu berdasarkan SOP yang dijelaskannya.
Tapi anak Balita OM ini emergency, sudah tentu kalau info dari bawa ke pihaknya, tetap akan dibantu. Namun semua karena keterlambatan Informasi dari puskesmas maupun dinas kesehatan.
Setelah berita ini muncul, baru pijaknya tahu, bahwa anak OM ini pernah berobat di Puskemas Waigama.