TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Demi alasan keselamatan penerbangan, Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup kembali pada Jumat (5/1/2024).
Sebelumnya, Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere ditutup lima hari dan hari ini sempat dibuka, namun ditutup lagi pada Jumat (5/1) pagi.
Keputusan penutupan kembali bandara tersebut dikatakan oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere Partahian Panjaitan.
Dia menjelaskan, pada pukul 07.00 Wita, Airnav atau NOTAM offfice menerbitkan NOTAMC atau NOTAM cancel (batal).
"Artinya Bandara Frans Seda beroperasi normal," kata Partahian dalam keterangan tertulis, Jumat (5/1/2024).
Baca juga: Perkuat Konektivitas, Bandara DEO Sorong Tambah Penerbangan Perintis di Papua Barat Daya
Partahian juga menjelaskan pembukaan bandar udara mengacu pada hasil evaluasi dan koordinasi dengan Airnav dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Serta memperhatikan informasi SIAM BMKG yang berlaku hingga pukul 07.50 Wita dan ASHTAM nomor VAWR6164.
Namun, berdasarkan ASHTAM terkini nomor VAWR6186 poligon menggambarkan bahwa final approach Bandara Frans Seda kembali terdampak abu vulkanik gunung Lewotobi Laki- Laki.
Baca juga: Simak! Jadwal Penerbangan Perintis 2024 di Papua Barat Daya Beserta Harga Tiketnya
Berdasarkan informasi SIAM BMKG 5 Januari 2024, disebutkan, hingga pukul 05.40 UTC atau pukul 13.40 Wita abu vulkanik kembali menutupi final approach bandara Frans Seda.
"Berdasarkan hasil evaluasi terhadap Infotobirmasi BMKG tersebut maka kami sudah menyampaikan permohonan kepada Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali untuk melakukan penutupan sementara Bandar Udara Frans Seda," pungkasnya.
Baca juga: Jadwal Kapal Pelni KM Sinabung 21 Desember -13 Januari 2024, Cek Tanggal Singgah di Sorong
Sementara itu Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki melaporkan, pada periode pengamatan enam jam terakhir terjadi tiga kali gempa embusan, satu kali vulkanik dangkal, 13 kali vulkanik dalam, dan satu kali tektonik jauh.
"Gempa tremor menerus terekam dengan amplitudo 2.9-3.7 mm, dominan 2.9 mm," ujar Petugas Pos PGA Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef S Mboro.
Herman melanjutkan, pada periode ini juga asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 300-500 meter di atas puncak kawah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Baru Dibuka Beberapa Jam, Bandara Maumere Ditutup Lagi karena Abu Vulkanik