TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Yayasan Papua Lestari (YAPARI) bersama sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan dinas terkait menggelar pertemuan dan diskusi bersama di Kota Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (7/11/2024).
Pertemuan tersebut menyikapi kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) yang cukup tinggi.
Baca juga: RINCIAN Orang Dengan HIV/AIDS di Kota Sorong Papua Barat Daya, Distrik Sorong Timur Terbanyak
Berdasarkan data kumulatif kasus HIV/AIDS di Kota Sorong, sejak Januari hingga september 2024, penderita positif HIV/AIDS tercatat 3.920 orang.
Rincianya laki-laki 1.159 orang dan sebanyak 1.670 perempuan, stadium AIDS laki-laki sebanyak 617 orang dan 467 perempuan, serta yang meninggal berjumlah 482 orang.
Oleh karena itu, digelarnya pertemuan bertjuan membahas membahas tentang penanggulangan HIV/AIDS dan kontrak sosial di Ibu Kota Provinsi Papua Barat Daya.
Petugas Lapangan Technical Officer Alfret Rerei menjelaskan, saat ini LSM yang ada di Kota Sorong berkolaborasi untuk menanggulangi HIV/AIDS di Kota Sorong.
“Kami bersama dengan LSM-LSM gencar sosialisasi ke sekolah-sekolah,” ujarnya.
Baca juga: Provinsi Papua Barat Daya Darurat HIV/AIDS
Menurut Alfret dalam melaksanakan sosialisasi, kendala yang dihadapi adalah masih terdapat sekolah yang menolak.
Dari 10 sekolah yang sudah ditentukan, baru beberapa yang terealisasi, sehingga akan dikoordinasikan lagi dengan kepala dinas pendidikan.
"Langkah YAPARI bersama LSM lain di Kota Sorong dalam menanggulangi HIV/AIDS di Kota Sorong mendapatkan respons positif dan dukungan dari Pj Wali Kota Sorong Bernhard E Rondonuwu," kata Alfret. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)