TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Fonita Etalina Sasior, salah seorang pedagang Mama-mama Papua di Pasar Mariat, Aimas, Kabupaten Sorong menyoroti pelaksanaan Gerakan Pangan Segar Murah yang digelar pemerintah daerah dalam rangka HUT ke-58 Kabupaten Sorong, Kamis (12/6/2025).
Baca juga: Orang Asli Papua Prioritas dalam Program Pasar Murah HUT ke-58 Kabupaten Sorong
Meski mengapresiasi kegiatan tersebut, Fonita berharap perhatian pemerintah tak hanya hadir saat acara seremonial.
"Kami yang setiap hari berjualan tetap harus bertahan, meski kadang barang jualan terbuang," ujarnya kepada TribunSorong.com.
Baca juga: Pemprov Papua Barat Daya Gelar Pasar Murah, Warga Tertarik “Mi Sagu” Produk Lokal Inovatif
Fonita sudah berjualan di Pasar Mariat sejak dibuka pada 13 Juni 2023.
Namun hingga kini, aktivitas pasar masih sepi.
"Yang bertahan hanya sekitar 10 orang. Kami ini perintis. Semua sayur seperti pakis, kangkung, bayam, kami tanam sendiri. Tapi modal besar, hasil tidak tentu," jelasnya.
Ia menyebut biaya produksi cukup tinggi.
Pupuk kandang seharga Rp50 ribu, bibit bisa Rp80 ribu, dan harga pupuk organik terus naik, sementara pembeli datang tak menentu.
Baca juga: Songsong HUT 58 Kabupaten Sorong, 32 Distrik Adu Kreasi Menu Berbahan Sagu dan Ubi
Fonita menegaskan mereka mendukung program pemerintah, termasuk rencana relokasi pedagang dari pasar lain ke Pasar Mariat agar suasana pasar lebih hidup.
"Kami minta dukungan dari Bapak Bupati Johny Kamuru. Jangan hanya pasar lain yang diperhatikan. Kami juga ingin merasakan hasil perjuangan," pintanya.
Baca juga: Subsidi Harga Ikan Jadi Hadiah Manis Songsong HUT 58 Kabupaten Sorong
Meski sering dijanjikan bantuan atau penataan, Fonita dan rekan-rekannya tetap bertahan.
"Janji bisa datang dan pergi, tapi kami tidak kecewa. Kami tetap bertahan. Karena kalau bukan kami yang mulai, siapa lagi?" pungkasnya. (tribunsorong.com/aldy tamnge)