Stunting di Papua Barat Daya

Sorong Selatan Raih Juara 1 Penurunan Stunting se-Papua Barat Daya

Penulis: Safwan
Editor: Petrus Bolly Lamak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JUARA I - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong Selatan berhasil sebet juara satu daerah dengan delapan aksi konvergensi stunting di Papua Barat Daya, Jumat (22/8/2025).(tribunsorong.com/safwan ashari)

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong Selatan meraih juara pertama dalam penilaian kinerja konvergensi stunting di Provinsi Papua Barat Daya. 

Baca juga: Masyarakat Imekko Sampaikan Aspirasi Percepat Realisasi DOB ke DPRK Sorong Selatan

Kabupaten Sorong Selatan mendapatkan nilai 113 dari delapan indikator penilaian.

Prestasi ini menunjukkan komitmen Pemkab Sorong Selatan dalam menurunkan angka stunting. 

Baca juga: Janji Iman Pemkab Sorong Selatan, Hibah Keagamaan Rp1 Miliar Badan Pekerja Sinode GKI Tanah Papua

Asisten II Setda Sorong Selatan Yohan Hendrik Kokorule mengatakan, laporan dan advokasi stunting selalu dilaporkan secara berkala.

"Kita masuk juara satu 2024 karena dalam delapan penilaian itu kami masuk," ujar Yohan kepada TribunSorong.com, Jumat (22/8/2025).

Ia berharap penghargaan ini dapat memotivasi para petugas di lapangan untuk bekerja lebih giat. 

Ke depannya, Kabupaten Sorong Selatan menargetkan untuk mempertahankan prestasinya ini.

Baca juga: Harapan Pedagang Usai Bergeser dari Pasar Sore Aimas Sorong ke Pasar Pujasera

Kota Sorong menempati posisi kedua dengan nilai 112, sedangkan Kabupaten Sorong berada di posisi ketiga dengan nilai 99.

Kabupaten Maybrat 86 poin, Kabupaten Raja Ampat 82 poin dan Kabupaten Tambrauw 61 poin.

Baca juga: Pergantian Pejabat Mengacu UU ASN, PMPKP Papua Barat Daya Minta Publik Tak Berspekulasi

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Papua Barat Daya Rahman menegaskan penilaian kinerja bukan sekadar mencari siapa juara.

Melainkan mengukur komitmen nyata daerah dalam menurunkan angka stunting.

“Kriteria penilaian berbasis pada 132 indikator yang diinput secara transparan melalui aplikasi web sejak tahun lalu," katanya.

"Jadi, tanpa ada penilaian formal pun, sebenarnya semua pihak sudah bisa melihat posisi masing-masing daerah.” 

Menurutnya, penghargaan ini lebih menekankan aspek komitmen, termasuk kehadiran kepala daerah dalam forum evaluasi, penyampaian paparan, hingga bukti (evidence) program yang dijalankan.

Target nasional menempatkan Papua Barat Daya pada angka 13,5 persen di tahun 2025, itu harus  dicapai dengan kerja sama semua pihak.

Baca juga: Bupati Sorong Selatan Pimpin Pengukuhan 76 Anggota Paskibraka

Rahman menambahkan, berdasarkan data EPGBBM, prevalensi stunting di Papua Barat Daya sudah berada di sekitar 13 persen, mendekati target nasional. 

Namun, berdasarkan SSGI, angka prevalensi masih di atas 20 persen.

“Yang terpenting bukan perdebatan data, tapi bagaimana terjadi penurunan nyata,” katanya. (tribunsorong.com/safwan ashari/taufik nuhuyanan)