TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong Selatan meraih juara pertama dalam penilaian kinerja konvergensi stunting di Provinsi Papua Barat Daya.
Baca juga: Masyarakat Imekko Sampaikan Aspirasi Percepat Realisasi DOB ke DPRK Sorong Selatan
Kabupaten Sorong Selatan mendapatkan nilai 113 dari delapan indikator penilaian.
Prestasi ini menunjukkan komitmen Pemkab Sorong Selatan dalam menurunkan angka stunting.
Baca juga: Janji Iman Pemkab Sorong Selatan, Hibah Keagamaan Rp1 Miliar Badan Pekerja Sinode GKI Tanah Papua
Asisten II Setda Sorong Selatan Yohan Hendrik Kokorule mengatakan, laporan dan advokasi stunting selalu dilaporkan secara berkala.
"Kita masuk juara satu 2024 karena dalam delapan penilaian itu kami masuk," ujar Yohan kepada TribunSorong.com, Jumat (22/8/2025).
Ia berharap penghargaan ini dapat memotivasi para petugas di lapangan untuk bekerja lebih giat.
Ke depannya, Kabupaten Sorong Selatan menargetkan untuk mempertahankan prestasinya ini.
Baca juga: Harapan Pedagang Usai Bergeser dari Pasar Sore Aimas Sorong ke Pasar Pujasera
Kota Sorong menempati posisi kedua dengan nilai 112, sedangkan Kabupaten Sorong berada di posisi ketiga dengan nilai 99.
Kabupaten Maybrat 86 poin, Kabupaten Raja Ampat 82 poin dan Kabupaten Tambrauw 61 poin.
Baca juga: Pergantian Pejabat Mengacu UU ASN, PMPKP Papua Barat Daya Minta Publik Tak Berspekulasi
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Papua Barat Daya Rahman menegaskan penilaian kinerja bukan sekadar mencari siapa juara.
Melainkan mengukur komitmen nyata daerah dalam menurunkan angka stunting.
“Kriteria penilaian berbasis pada 132 indikator yang diinput secara transparan melalui aplikasi web sejak tahun lalu," katanya.
"Jadi, tanpa ada penilaian formal pun, sebenarnya semua pihak sudah bisa melihat posisi masing-masing daerah.”
Menurutnya, penghargaan ini lebih menekankan aspek komitmen, termasuk kehadiran kepala daerah dalam forum evaluasi, penyampaian paparan, hingga bukti (evidence) program yang dijalankan.
Target nasional menempatkan Papua Barat Daya pada angka 13,5 persen di tahun 2025, itu harus dicapai dengan kerja sama semua pihak.
Baca juga: Bupati Sorong Selatan Pimpin Pengukuhan 76 Anggota Paskibraka
Rahman menambahkan, berdasarkan data EPGBBM, prevalensi stunting di Papua Barat Daya sudah berada di sekitar 13 persen, mendekati target nasional.
Namun, berdasarkan SSGI, angka prevalensi masih di atas 20 persen.
“Yang terpenting bukan perdebatan data, tapi bagaimana terjadi penurunan nyata,” katanya. (tribunsorong.com/safwan ashari/taufik nuhuyanan)