Devianti Sesa: 8 Tahun Dedikasi Lestarikan Tradisi Tenun Kain Boriem Tehit Sorong Selatan

TRIBUNSORONG.COM, TEMINABUAN - Di Kampung Magis, Kabupaten Sorong Selatan, tradisi leluhur masih dijaga.

Sosok bertekad mempertahankannya adalah Devianti Sesa seorang ibu rumah tangga dari Suku Tehit.

Setiap harinya, Devianti Sesa menenun kain Boriem, kain adat suku besar Tehit dan Maybrat.

Baca juga: Revitalisasi Akademi Komunitas Negeri Sorong Selatan, Pendidikan Inklusif Berbasis Potensi Lokal

Devianti Sesa mendedikasikan diri melestarikan budaya menenun diwariskan turun-temurun.

Baginya, pekerjaan ini menjadi simbol martabat dan identitas budaya bagi perempuan di kampungnya.

Ia sudah menggeluti tradisi ini selama delapan tahun (sewindu), mengasah kemampuannya dari sang ibu dan berbagai pelatihan, termasuk program kampung pada tahun 2017.

“Saya menenun pakai alat sederhana,” katanya, Rabu (12/11/2025).

Devianti mampu menyelesaikan satu kain Boriem sepanjang 1-2 meter dalam waktu sekitar satu minggu, selain memproduksi syal dan taplak meja.

Ia berinisiatif mengajak dan mengajarkan kembali mama-mama di kampungnya menenun, karena tradisi ini mulai memudar seiring kesibukan berkebun.

Baca juga: 80 IRT Kurang Mampu di Sorong Selatan Diajari Bikin Kue dan Keripik, Program Pemberdayaan Dinsos

Dia yakin kegiatan ini adalah identitas dan jati diri harus dipertahankan, meskipun sulit menumbuhkan kembali minat menenun.

“Ini menjadi sumber penghasilan tambahan saya dan keluarga,” katanya.

Devianti berharap warisan budaya ini tidak hilang.

Ia ingin anak cucu nanti tidak hanya memakai kain Boriem tetapi tahu cara membuatnya.

Ia percaya kecintaan terhadap budaya dapat menenun harapan baru, dan suatu hari kain tenun Boriem menjangkau pasar luas. (tribunsorong.com/astri)