Oleh oleh Khas Sorong
Dari Kuliner hingga Souvenir, Berikut Oleh-oleh Khas Kota Sorong Papua Barat Daya
Berikut adalah beberapa oleh-oleh khas Sorong yang bisa Tribunners beli di Kota Sorong.
Penulis: Misael Membilong | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Sorong dikenal sebagai kota minyak karena melimpahnya hasil minyak bumi di daerah tersebut.
Kota ini juga yang terbesar kedua di Papua, menampung hampir 240.000 penduduk.
Sorong juga menghasilkan kakao, cengkeh, dan kelapa sebagai komoditas perkebunan.
Beberapa wisata andalannya, yaitu wisata tradisional, wisata alam, dan wisata budaya yang bisa dieksplorasi di kota ini.
Banyaknya jenis wisata akan menambah pengalaman tersendiri bagi para pengunjung yang datang.
Setelah puas berjalan-jalan seharian, ada baiknya Tribunersn membeli oleh-oleh atau cinderamata untuk dibawa pulang.
Berikut adalah beberapa oleh-oleh khas Sorong yang bisa Tribunners beli di Kota Sorong.
1. Keripik Keladi
Keripik keladi atau talas adalah camilan kering yang populer di Papua.
Keripik ini diolah dari umbi talas.
Pengolahan keripik ini sama dengan pengolahan keripik umbi-umbian.
Yaitu diiris tipis-tipis. Bumbu yang digunakan untuk membumbui keripik ini adalah garam, bawang putih, cabai, guladan jahe.

Rasanya pun ada yang gurih asin, pedas, original, jagung, dan pedas manis.
Karena termasuk olahan keripik, keripik keladi pun dipilih sebagai oleh-oleh makanan karena awet dan tidak mudah basi.
Harga keripik ini untuk ukuran sedang seharga 15 ribu dan untuk ukuran besar seharga 25 ribu.
Kandungan yang didapat setelah mengonsumsi keripik ini adalah karbohidrat, vitamin B6, E, dan C.
2. Souvenir Khas Papua
List oleh-oleh selanjutnya ialah pernak-pernik. Benda pernak-pernik, cocok menjadi pilihan oleh-oleh yang berbau etnis.
Membeli pernak-pernik di daerah ini dapat menambah koleksi barang perjalanan sepanjang hidup berkeliling Indonesia.
Aneka pernak-pernik yang bisa didapat ialah gantungan kunci, kalung, gelang, tifa, koteka, ukiran kayu, pajangan dinding, patung, topi bulu khas suku Asmat, dan banyak lainnya.

Harga per satuan pernak-pernik kecil dihargai sepuluh ribu rupiah.
Semakin besar bendanya, semakin mahal harganya.
Jadi dengan harga yang murah tersebut, pengunjung dapat membeli banyak barang untuk dibagikan ke orang rumah.
3. Abon Gulung
Abon gulung merupakan oleh-oleh khas berupa roti gulung.
Isian normal dari roti gulung ini yakni abon, potongan daun bawang, dan daging cincang.
Namun, ada banyak variasi yang ditawarkan seperti pedas, asin, isian tuna, isian sosis, cokelat, dan susu.
Roti gulung ini dibuat dari bahan utama gula, telur, tepung, pengembang roti, dan mentega.
Lalu, akan mendapat sentuhan terakhir berupa serutan keju, taburan wijen, dan potongan kacang kenari yang ditabur di atasnya.

Roti ini hampir sama dengan yang ada di Manokwari.
Bedanya, abon gulung dari daerah ini bisa mencapai sepuluh meter.
Bila ingin membeli, pengunjung dapat membayar tiga belas ribu rupiah untuk tiap gulungnya.
Namun bila ingin membeli sekotak, dapat membayar 125 ribu rupiah untuk isian sepuluh abon gulung.
Sedangkan untuk kemasan yang memiliki isian lebih sedikit, dijual seharga 75 ribu rupiah.
4. Kopi Senang
Kota Sorong mempunyai olahan kopi sebagai oleh-oleh.
Kopi Senang menjadi produsen satu-satunya yang ada di Kota Sorong.
Untuk itu, para pecinta kafein dapat membeli olahan kopi ini sebagai oleh-oleh.
Aneka olahannya berupa biji kopi, bubuk kopi, kopi saset, dan kopi celup.

Dan jenis kopi yang dijual ada arabika robusta, dan campur arabika-robusta.
Olahan kopi ini menjadi sangat terkenal sebagai buah tangan karena Kota Sorong sangat jarang memiliki kedai kopi dan daerahnya yang tidak memiliki kebun penghasil biji kopi.
Produk yang paling laris dibeli adalah bubuk kopi.
Aroma dari Kopi Senang terbilang harum namun rasanya tidak sesedap rasa biji kopi moanemani menurut para penikmat kopi yang telah mencoba.
5. Noken
Noken merupakan sebuah tas yang terbuat dari serat kulit pohon dan juga benang.
Serat ini diambil dari pohon nawa, anggrek hutan, dan manduam.
Untuk membuat satu tas ini, membutuhkan waktu minimal dua belas jam.

Selain itu, noken cuma boleh dikerjakan oleh penduduk Papua asli.
Tas ini pun digunakan untuk menyimpan hasil belanjaan, sagu, dan umbi-umbian.
Memakainya pun dengan diletakkan pada kepala.
Karena keunikan ini, UNESCO memutuskan untuk menjaganya tetap lestari.
Satu noken bisa dihargai dari seratus ribu sampai lima ratus ribu rupiah.
Itulah ulasan beberapa oleh-oleh khas asli Sorong.
Pilih buah tangan mana saja yang bisa muat dalam koper Tribunners agar tidak merepotkan saat akan pulang nanti.(tribunsorong.com/misael membilong)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.