Sambut HUT Pattimura di Sorong Selatan, Obor Dibakar Tepat di Tugu Merah
Ia melanjutkan, generasi muda harus meneruskan semangat Pattimura termasuk para sesepuh.
Penulis: Paulus Pulo | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, TEMINABUAN - Menyongsong hari pahlawan nasional, Kapitan Pattimura ke 206 tahun, dilaksanakan pembakaran obor yang dilakukan oleh organisasi masyarakat Maluku Satu Rasa (M1R), berlangsung di Tugu Mera Putih, Kampung Wersar, Distrik Teminabuan, Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat Daya.
Dandim Sorong Selatan/1807 Letkol Inf Ronald Michael Patty, dalam sambutannya mengatakan, nilai religi spritual dari perayaan HUT Pattimura, adalah obor yang harus ada dalam setiap perayaan.
"Nyala obor yang terus menyala itu akan membakar semangat perjuangan generasi muda Maluku," katanya.
Baca juga: Pembukaan Lamaholot Cup di Sorong Selatan, Paul Atakey: Terima Kasih Ipda Thomas Sabon
Ia melanjutkan, generasi muda harus meneruskan semangat Pattimura termasuk para sesepuh.
"Kita hidup di Tanah Papua, lebih khususnya di Kabupaten Sorong Selatan agar terus menjaga dan ikut membangun Kabupaten Sorong Selatan lebih baik ke depannya, " katanya.

Putra Ambon ini melanjutkan, kegiatan ini sebagai bentuk ungkapan syukur dan terima kasih bagi para leluhur yang sudah dengan susah payah berjuang.
Baca juga: PKB Sorong Selatan: Pemenang Pileg Itu Harga Mati
Bupati Kabupaten Sorong Selatan Samsudin Anggiluli, mengatakan, momen ini perlu direfleksikan bersama, bahwa peringatan atas pahlawan bukan sekedar membuat seremonial belaka dengan symbol- simbol penghormatan tanpa nilai.
Tapi justru yang terpenting adalah bisa mengambil keteladanan sosok pahlawan yang kita hormati ini.
"Kita harus bisa meneladani sosok Pattimura, visi tekad dan perjuangan seorang Thomas Matulessy yang tidak mengenal lelah dan tidak mempedulikan apa akibat terhadap dirinya, " katanya.
Baca juga: Bawaslu Sorong Selatan Peringatkan Partai dan Bacaleg Tak Bawa Bocah ke Pendaftaran di KPU
Ia melanjutkan, tekadnya dari Pattimura saat itu adalah mengusir penjajahan di tanah Maluku, demi kedamaian dan ketentraman di bumi Alifuru.
Dalam konteks lebih besar lagi, dirinya rela mengorbankan diri dan nyawa demi membela Tanah Air Indonesia.
"206 tahun sudah perjuangan Pattimura, tetapi api perjuangannya selalu dan akan terus menyala, Thomas Matulessy telah mengajarkan kepada kita tentang makna dan arti penting menjadi seorang pejuang, bukan seorang pecundang. Api Pattimura akan terus membakar semangat kita semua, untuk terus berjuang demi tanah air, bangsa dan Negara yang kita cintai bersama," tutupnya. (tribunsorong.com/Paulus Pulo)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.