One Gate Tourism Raja Ampat Jadi Perhatian Yayasan Konservasi

TRIBUNSORONG.COM, WAISAI - Manajer Program Pariwisata dan Peningkatan Kapasitas Wilayah Papua Barat, Yayasan Konservasi Indonesia (YKI), Meidiarti Kasmidi, mengatakan Pariwisata di Raja Ampat pasca pandemi Covid 19 telah memberikan dampak terhadap berbagai hal penting.

Dampak yang sangat terasa menurut Meidi, diantaranya adalah dampak terhadap lingkungan, ekonomi, sosial dan budaya. 

Oleh karenanya, harus ada rekomendasi-rekomendasi yang penting untuk pembangunan pariwisata berkelanjutan di Raja Ampat. 

Baca juga: Nelayan 2 Hari Terombang-ambing di Raja Ampat, KRI Malahayati-362 Lakukan Penyelamatan

Dikatakannya, pada forum diskusi atau gelar senat beberapa waktu lalu di Kampung Warsambin Raja Ampat bersama dinas Pariwisata dan stack holder tentunya menghasilkan isu-isu sentral yang dihadapi pariwisata Raja Ampat.

"Berbagai isu-isu terkini dan fakta yang sering ditemui di lapangan perihal aktivitas wisata dipaparkan dan ditelaah bersama-bersama dalam kondisi setara, yakni sebagai pemangku dan pelaku," ujar Meidi, Senin (5/6/2023).

Menurutnya, ada sejumlah isu yang menjadi perhatian bersama. One-gate Tourism adalah Isu yang menjadi perhatian dan butuh kolaborasi setiap instansi pemerintah yang memiliki kewenangan, khususnya pada kawasan-kawasan konservasi di Raja Ampat.

"Selain itu isu pengelolaan sampah khususnya di spot wisata. Terdapat kecenderungan efek negatif budaya asing terhadap sosial budaya Raja Ampat dan etika orang timur Indonesia," imbuh Meidi. 

Regulasi dan aturan, khususnya tata cara dan daya tampung wisatawan dalam spot wisata dan kajian kekurangan pariwisata Raja Ampat, merupakan isu yang harus diperangi bersama. (Tribunsorong.com/Willem Oscar Makatita)