Galian C Ilegal Pemicu Banjir di Kota Sorong

TRIBUNSORONG.COM - Banjir yang masih terjadi di Kota Sorong, Papua Barat Daya diduga juga bersumber dari tambang galian C.

Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Sorong Raya Feki Mobalen mengatakan, terdapat sejumlah faktor pemicu banjir yang terus melanda Kota Sorong.

Beberapa di antaranya adalah sedimentasi sungai, masalah sampah, dan tambang galian C.

Baca juga: Hingga Agustus, Lima Distrik di Kota Sorong Waspada Banjir

Data dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Papua Barat pada 2022, terdapat 10 titik galian C yang tersebar di daerah Malanu dan Kelurahan Matamalagi.

Kesepuluh lokasi ini terindikasi tidak berizin.

Tiga lokasi galian C di Sorong Utara pada April 2023, ternyata letaknya dekat dengan permukiman warga.

Di Sungai Remu, langsung terlihat banyak rumah di pinggir daerah aliran sungai disertai tumpukan sampah.

Kondisi itu diyakini turut memicu bencana banjir.

Sebelumnya di 2022 KPK bersama jajaran Pemerintah Kota Sorong menertibkan aktivitas kejahatan lingkungan berupa penambangan galian C ilegal yang mengakibatkan banjir.

Baca juga: Proyek Jembatan Sungai Warsamson Kabupaten Sorong Dikebut, Warga Menyeberang Naik Perahu saat Banjir

KPK menutup aktivitas penambangan pasir ilegal di kawasan hutan lindung Kelurahan Matalamagi, Distrik Sorong Utara.

Ketua Satgas Direktorat Wilayah V Koordinasi dan Supervisi Komisi Pemberantasan Korupsi Dian Patria memaparkan, 10 titik penambangan galian C tersebar dalam jarak yang berdekatan di Kota Sorong. Sepuluh titik ini juga berada dalam kawasan hutan lindung.

Kemarin Rabu (7/6/2023), enam kelurahan dan sejumlah ruas jalan tergenang air di Kota Sorong, Papua Barat Daya, usai hujan deras selama beberapa jam.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Hujan Deras Landa Sorong"