Banyak Ibu Hamil di Papua Barat Daya Kekurangan Darah, BKKBN: Wajib Rutin Periksa
Kepala Perwakilan BKKBN Papua Barat Philmona Maria Yarollo mengatakan audit dilakukan di beberapa tenaga spesialis termasuk dokter anak dan dokter kan
TRIBUNSORONG.COM - Ibu hamil dan janin di Papua Barat Daya dan Papua Barat rentan tak sehat.
Hal itu disebabkan mayoritas ibu hamil mengalami kekurangan darah.
Hal itu diketahuinya saat BKKBN Papua Barat mengaudit kasus stunting di dua provinsi tersebut.
Baca juga: Kepala Kampung Malabam Sorong Esau Malanye Senang Ibu Hamil dan Balita Diperiksa
Kepala Perwakilan BKKBN Papua Barat Philmona Maria Yarollo mengatakan audit dilakukan di beberapa tenaga spesialis termasuk dokter anak dan dokter kandungan.
"Itu kita tahu saat diskusi sama salah satu dokter spesialis kandungan," ujarnya.
"Yang datang memeriksa di beliau itu memang 80 persen kurang darah," sambung Maria.
Dengan demikian, Maria Yarollo meminta ibu hamil wajib memeriksakan diri.
Baca juga: Tidak Hanya Mual dan Muntah, Inilah Tanda-tanda Wanita Sedang Hamil Muda: Terlambat Menstruasi
Katanya, selama masa kehamilan, pemeriksaan dilakukan sebanyak 6 kali.
"Supaya bisa mengetahui kondisi ibu itu sendiri dan juga janin yang ada di dalam kandungan," jelasnya.
Maria Yarollo menambahkan jika ibu hamil tidak memeriksa sebatas rutin, bisa saja potensi stunting pada anak terjadi dan tidak diketahui sejak awal.
Ditambah, ibu hamil dimintanya untuk mencukupi kebutuhan gizi.
Bukan hanya protein, kecukupan gizi bisa dipenuhi melalui vitamin dan mineral.
"Kalau mereka periksa kan biasa diberikan obat vitamin dari dokter untuk ibu sendiri maupun janinnya," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunPapuaBarat.com dengan judul "Mayoritas Ibu Hamil di Papua Barat Alami Kekurangan Darah, BKKBN: Wajib Lakukan Pemeriksaan Rutin"
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.