Program Stunting
Penanganan Stunting di Tambrauw Terkendala Infrastruktur, Pemkab Bakal Ajak OPD Berkolaborasi
Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya mengumumkan hasil penilain kinerja Kabupaten/Kota terhadap delapan aksi konvergensi penurunan stunting.
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Rahman Hakim
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya mengumumkan hasil penilain kinerja Kabupaten/Kota terhadap delapan aksi konvergensi penurunan stunting tahun 2022.
Penjabat Bupati Tambrauw Engelbertus Kocu mengatakan, Kabupate Tambrauw berada pada posisi empat terhadap penilaian delapan aksi konvergensi penurunan stunting.
Ia mengungkapkan sejumlah kendala, faktor serta letak geografis yang mempengaruhi pelaksanaan delapan aksi konvergensi penurunan stunting itu.
"Termasuk anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Tambrauw yang minim serta infrastruktur tidak mendukung.
Sehingga menjadi penghambat dalam delapan aksi konvergensi Kabupaten turunkan stunting tahun 2022," kata Engelbertus Kocu saat menerima penghargaan di Gedung Lambertus Jitmau Rabu (9/8/2023).
Ia bilang, penanganan stunting di Tambrauw ini persoalan transportasi dan Infrastruktur yang sangat berat.
Baca juga: Guna Majukan Pendidikan di Kabupaten Maybrat, Pemkab Terima Sumbangan Buku TribunSorong dan Gramedia
Baca juga: Ferdinandus Taa Sah Jadi Pj Sekda Maybrat, Pj Bupati Bernhard Ingatkan soal Tugas-tugas Penting
Apalagi letak antar kampung berada di pesisir dan ada juga di hutan-hutan.
Sejauh ini, sedikitnya lima distrik yang harus menggunakan helikopter atau jalan kaki selama sepekan agar bisa sampai lokasi tersebut.
"Apalagi pemerintah daerah wajib mendukung pelaksanaan pemilu serentak tahun 2024 nanti pasti membutuhkan anggaran yang cukup besar agar pesta demokrasi berjalan aman," ujar dia.
Pemerintah Tambrauw akan berkolaborasi dengan OPD terkait supaya menurunkan stunting.
Stunting bukan persoalan makanan saja tetapi semua faktor termasuk tempat tinggal, kesehatan dan lainnya.
"Setelah kami tiba di Fef, saya akan menggelar rapat bersama OPD terkait untuk membahas tentang langkah percepatan penanganan dan delapan aksi konvergensi turunkan stunting, mudah-mudahan tahun depan lebih lagi," pungkas dia.
Kepala Bapperida Provinsi Papua Barat Daya Rahman, dalam sambutannya mengumumkan bahwa Kabupaten Sorong meraih peringkat 1 dengan total skor 121.
Kemudian disusul peringkat 2 Kabupaten Sorong Selatan skor nilai 105, Kabupaten Maybrat raih peringkat 3 skor nilai 98.
Peringkat 4 diraih dua Kabupaten yaitu Tambrauw dan Raja Ampat dengan skor 88, sedangkan Kota Sorong menjadi juru kunci alias peringkat 5 dengan skor nilai 73.
(TribunSorong.com/petrus bolly lamak)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.