Noken Budaya Papua

Aturan Baru: Siswa di Tambrauw Wajib Pakai Noken ke Sekolah

Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga dan melestarikan identitas serta budaya lokal masyarakat Papua, khususnya di wilayah adat Tambrauw.

Dok. Istimewa
PENGEMBANGAN NOKEN - Para siswa bersama guru SD YPPK-KMS St Gabriel Sausapor Kabupaten Tambrauw saat menggunakan noken bersama di lingkungan sekolah. 

TRIBUNSORONG.COM, FEF - Ketua Pengurus Sekolah Wilayah (PSW) YPPK-KMS Tambrauw Beyum Antonela Baru mengeluarkan kebijakan baru mewajibkan seluruh siswa menggunakan noken ke sekolah.

Aturan ini berlaku mulai tahun ajaran 2025 di semua sekolah di bawah naungan Yayasan YPPK-KMS (Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik-Keuskupan Manokwari Sorong).

Baca juga: Rapat Pleno Karteker DPD KNPI Tambrauw Digelar di Sorong, Konsolidasi Rapim dan Musda

Menurut Beyum, kebijakan ini bertujuan untuk menjaga dan melestarikan identitas serta budaya lokal masyarakat Papua, khususnya di wilayah adat Tambrauw.

"Noken adalah identitas dan kebudayaan orang Papua," ujarnya.

Baca juga: Sanggar dan Seni Budaya Suku Miyah Tambrauw, Wadah Pelestarian Warisan Leluhur

Ia menambahkan bahwa kebijakan ini sejalan dengan Peraturan Daerah (Perda) Masyarakat Adat yang telah ada di Kabupaten Tambrauw.

Kebijakan ini mencakup delapan SD dan satu PAUD yang tersebar di empat wilayah adat: Mpur, Ireres, Miyah, dan Abun.

Baca juga: Revitalisasi Pendidikan di Tambrauw, Anggaran Rp20 Miliar Disiapkan untuk 10 Sekolah

Setiap sekolah diwajibkan menggunakan noken sesuai ciri khas wilayah adatnya.

“Sebagai contoh, SD YPPK-KMS St. Gabriel Sausapor akan menggunakan noken khas Abun, sementara SD YPPK-KMS St. Benediktus Ases-Fef menggunakan noken khas suku Miyah,” katanya.

Selain itu, YPPK-KMS juga memprioritaskan penggunaan noken hasil kerajinan tangan mama-mama Papua dari sanggar lokal.

Penggunaan noken berbahan benang hanya diperbolehkan jika stok noken lokal tidak mencukupi.

Baca juga: Kadis Kesehatan Papua Barat Daya Soroti Kekosongan Obat di Puskesmas Tambrauw

Beyum juga mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menyusun modul pembelajaran untuk menjadikan noken sebagai mata pelajaran di sekolah.

"Zaman boleh modern, tetapi identitas jangan berubah," pungkasnya.

Baca juga: Hadiri Rapat Virtual Bersama DPR RI dan Kemendagri, Bupati Tambrauw Komitmen Perkuat PAD

Kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat kebanggaan generasi muda terhadap warisan budaya leluhurnya. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved