Sumber Daya Manusia Tambrauw

Pemuka Masyarakat dan Pemuda Senopi Tambrauw Curhat ke Pengurus YPPK Keuskupan Manokwari-Sorong

Maximus Titit selaku dewan gereja dan sekolah merangkap pejabat kampung juga distrik menyampaikan beberapa hal kepada ketua yayasan.

Penulis: Theresia M Esyah | Editor: Jariyanto
ISTIMEWA
Dewan guru, pemuka masyarakat, kepala kampung, dan pejabat distrik foto bersama usai pertemuan dengan pengurus YPPK Keuskupan Manokwari-Sorong (KMS) di SD YPPK KMS St Yosep Senopi, Tambrauw, Papua Barat Daya, Rabu (16/8/2023). 

TRIBUNSORONG.COM, FEF -  Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik (YPPK) Keuskupan Manokwari-Sorong (KMS) menggelar pertemuan bersama dewan guru, pemuka masyarakat, kepala kampung, dan pejabat distrik, Rabu (16/8/2023).

Acara berlangsung di SD YPPK KMS St Yosep Senopi, Tambrauw, Papua Barat Daya.

Baca juga: Mirip Basilika Roma, Dubes Vatikan Mgr Piero Pioppo Kagum Lihat Megahnya Gereja Santo Yoseph Ayawasi

Maximus Titit selaku dewan gereja dan sekolah merangkap pejabat kampung juga distrik menyampaikan beberapa hal kepada ketua yayasan.

"Saya mewakili guru-guru, orang tua murid, dan masyarakat, kami dari Kabupaten Tambrauw maunya punya PSW (pengurus sekolah wilayah) sendiri supaya dapat memperhatikan kami di sini," katanya.

Baca juga: Begini Kesan Umat Katolik Atas Kedatangan Dubes Vatikan Mgr Piero Pioppo: ini Peristiwa Langka

Thomas Baru, tokoh pendidikan turut mengatakan, sistem keuangan di sekolah harus diperhatikan, dalam hal ini pemasukan dan pengeluaran.

Tujuannya agar honor tenaga pengajar berjalan baik.

"Sekolah dan guru saja tidak cukup, melainkan perlu nilai jujur, disiplin, rendah diri dan berkorban. Itu harus ada di dalam jiwa seorang pendidik," kataya.

Baca juga: Warga Kebar Raya Kabupaten Tambrauw Kesulitan Akses Informasi, Disebabkan Jaringan Internet Lemah

Pada kesempatan itu, tokoh pemuda Sigfrids Yokser ikut menyampaikan masukan.

Menurutnya, selain masalah keuangan, paling peting adalah  pembernahan sumber daya manusia (SDM).

Dahwa perjuangan meningkatkan SDM, khususnya Orang Asli Papua (OAP) wajib bersikap netral atau jangan ada intervensi oleh kepentingan apapun.

"Semua pihak menginginkan yang terbaik bagi pendidikan generasi Papua terkhusus anak-anak Tambrauw, 20-50 tahun ke depan," kata Sigfrids Yokser. (tribunsorong.com/theresia m esyah)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved