Citizen Reporter

"Rainwater Harvesting" Alternatif Solusi Krisis Air Bersih, Program Inovasi HMTK UNIMUDA Sorong

Kampung Asjidba yang terletak di selatan Papua Barat Daya menghadapi tantangan serius dalam memenuhi kebutuhan akan air bersih bagi warganya.

Editor: Jariyanto
DOK. HMTK UNIMUDA SORONG
Proses pembuatan penadah air hujan yang merupakan tahapan awal teknologi pemanenan air hujan di Kampung Asjidba, Distrik Mayamuk, Papua Barat Daya. Langkah selanjutnya . 

Oleh: Ummu Musfika

Mahasiswi Program Studi Teknik Kimia, UNIMUDA Sorong

TRIBUNSORONG.COM - Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa), Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong mengenalkan program inovatif.

Kegiatan di Kampung Asjidba, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya tersebut dilaksanakan selama enam bulan, yakni September hingga Desember 2023.

Baca juga: Mahasiswa Papua Dukung Keputusan Menteri Nadiem Makarim Tak Wajibkan Skripsi

Pengenalan inovasi dalam upaya mengatasi krisis air bersih itu mengusug tema "Teknologi Rainwater Harvesting Sebagai Alternatif Air Bersih dan Air Minum untuk Mewujudkan Kampung Iklim di Papua Barat Daya".

Tujuannya memanfaatkan melimpahnya curah hujan di wilayah Papua sebagai sumber air bersih yang berkelanjutan.

20230904_warga Kampung Asjidba Distrik Mayamuk
Sosialiasi kepada warga Kampung Asjidba, Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.

Kampung Asjidba yang terletak di selatan Papua Barat Daya menghadapi tantangan serius dalam memenuhi kebutuhan akan air bersih bagi warganya.

Merespons situasi ini, HMTK UNIMUDA Sorong mengambil inisiatif dalam rangka memberikan solusi nyata lewat program PPK Ormawa.

Baca juga: Menteri Nadiem Makarim Sebut Mahasiswa Tak Wajib Skripsi, Ini Aturan Baru Kelulusan

Empat tahapan program, yakni pembuatan teknologi pemanenan air hujan, pengelolaan air hujan menjadi air minum, pembuatan lubang resapan biopori, serta sosialisasi pengelolaan sampah dan stunting.

Pembuatan teknologi pemanenan air hujan diawali pembersihan lokasi pada Sabtu (12/8/2023).

Langkah selanjutnya pembuatan penadah air hujan.

Baca juga: Satu-satunya Kampus Wisata di Indonesia, UNIMUDA Sorong Memiliki Tanaman Anggur

Dalam proses ini, sebagian warga turut andil membantu di lapangan.

Usai pembuatan penadah air hujan, tim PPK Ormawa HMTK mengevaluasi program bersama dosen pendamping.

Hasil dari tampungan air hujan nantinya akan dielektrolisis, yakni pemrosesan agar menjadi air laik minum.

Program PPK Ormawa ke depannya akan melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, yaitu Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PMK) dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sorong.

Baca juga: Jadi Kampus Wisata, UNIMUDA Sorong Punya Spot Instagramable Ini

Dukungan diperlukan dalam rangka pencapaian program, karena dalam proses pembangunan suatu kampung harus melibatkan berbagai pihak.

Selain pemanenan air hujan, tahapan program berikutnya pembuatan lubang resapan biopori.

Baca juga: Mahasiswa Unimuda Sorong Olah Daun Matoa Jadi Penyerap Logam

Langkah ini bertujuan meningkatkan penyerapan air ke tanah dan mencegah genangan air yang dapat menyebabkan banjir atau erosi.

Begitu juga ppada program lainnya, yakni pengelolaan sampah dan stunting.

Mahasiswa menyampaikan edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengelola sampah secara benar.

20230904_ummu musfika mahasiswi unimuda sorong
Ummu Musfika, mahasiswi Program Studi Teknik Kimia, UNIMUDA Sorong.

Harapannya dapat meningkatkan kualitas serta hidupp sehat warga Kampung Asjidba.

Melalui langkah-langkah inovatif HMTK Unimuda Sorong, diharapkan Kampung Asjidba bisa mencapai kemandirian dalam memenuhi kebutuhan air bersih.

Program ini menjadikan peran penting mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan dalam membawa perubahan positif bagi masyarakat di berbagai lapisan masyarakat. (*)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved