Job Fair di Sorong
Ketua Generasi Muda Moi Bicara Soal Tidak Adanya Kuota Khusus OAP di Job Fair 2023 Papua Barat Daya
Ketua Generasi Muda Moi Paulus Sufyan menanggapi tidak adanya kuota khusus untuk Orang Asli Papua (OAP) di Job Fair.
Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Intan
TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Digelarnya event bursa pameran kerja atau Job Fair yang menjadi Job Fair pertama kali di Papua Barat Daya sebagai Provinsi baru dan termuda di Indonesia mendapatkan sorotan tersendiri lantaran tidak adanya kuota khusus Orang Asli Papua (OAP).
Ketua Generasi Muda Moi Paulus Sufyan menanggapi tidak adanya kuota khusus untuk Orang Asli Papua (OAP) di Job Fair.
Ia mengungkapkan event Job Fair ini harus memprioritaskan Orang Asli Papua (OAP) pada lowongan pekerjaan yang dibuka oleh 46 perusahaan yang ikut dalam Job Fair.
Baca juga: Buruan, Ada 247 Lowongan Kerja dari 46 Perusahaan di Job Fair 2023 Aimas Hotel

Ia melanjutkan alasannya sederhana jika nantinya ada permasalahan atau adanya persoalan di dalam perusahaan maka anak-anak Orang Asli Papua (OAP) ini dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
"Jadi kita ingin anak-anak Orang Asli Papua (OAP) ini bisa mengisi pekerjaan di perusahaan-perusahaan ini karena itu selain mereka sebagai karyawan juga sebagai sombar untuk perusahaan yang nantinya dapat membantu menyelesaikan suatu permasalahan di perusahaan itu nanti," ujarnya kepada TribunSorong.com, di Kabupaten Sorong, Selasa (19/9/2023).
Baca juga: Forum Pencari Kerja Papua Barat Daya Minta Kuota Khusus OAP di Job Fair
Ia juga melanjutkan, tanah Papua ini identik dengan tanah adat sehingga hal itulah yang harus diperhatikan oleh perusahaan, agar nantinya karyawan Orang Asli Papua (OAP) dapat membantu menyelesaikan masalah di perusahaan.
Sufyan juga mengungkapkan adanya aksi tuntutan untuk kuota OAP itu juga lantaran adanya isu-isu mengenai orang dalam, di mana di antara 46 perusahaan ini sudah ada titipannya pada setiap manajemen, sehingga sebagai anak muda OAP merasa perlu melakukan aksi tersebut untuk meminta hak adanya kuota OAP di Job Fair.
"Adanya aksi tuntutan meminta kuota untuk OAP itu karena adanya isu Orang dalam yang sudah dititipkan melalui manajemen, hal itulah yang meresahkan kami, dan kalau sudah ada titipan lewat Orang dalam begitu kami yang OAP ini percuma datang hanya untuk penuhi formasi loker saja," ucapnya.
Menurut Sufyan adanya aksi tuntutan kuota OAP ini juga karena pernah mengikuti tes umum anak-anak muda OAP tidak lulus, sedangkan anak-anak muda OAP ini sebenarnya punya skill cuman tidak pernah diberikan kesempatan untuk membuktikan.
Ketua Generasi Muda Moi itu juga berharap adanya prioritas bagi anak-anak Papua, harus ada tidak bisa tidak karena itu adalah hak mereka, paling tidak ada 1 atau 2 Orang yang menjadi keterwakilan anak-anak muda Papua. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.