Realisasi Penerimaan Pajak KPP Pratama Sorong Hingga September 2023 Capai Rp884,56 Miliar
Dia juga menjelaskan bahwa kenaikan itu juga didukung oleh kenaikan penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB).
Penulis: Ilma De Sabrini | Editor: Milna Sari
TRIBUNSORONG.COM, SORONG – Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Sorong, Papua Barat Daya mencatat realisasi penerimaan pajak dari Januari hingga September 2023 mencapai Rp884,56 miliar atau 63,60 persen dari target APBN 2023 sebesar Rp1.390,79 miliar.
Dimana angka tersebut tumbuh positif sebesar 2,43 year on year (YoY).
“Kenaikan pajak tersebut antara lain didukung oleh pertumbuhan penerimaan PPN dan PPnBM sebesar 13,45 persen,” kata Kepala Seksi Pengawasan VI KPP Pratama Sorong Edy Prasetyo dalam siaran pers daring Realisasi APBN Provinsi Papua Barat Daya, Rabu (18/10/2023).
Baca juga: Pj Bupati Maybrat Kunjungi KPP PRATAMA Sorong, Kepala KPP: Akan Beri Sosialisasi
Dia juga menjelaskan bahwa kenaikan itu juga didukung oleh kenaikan penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB).
Dimana adanya sisa tagihan PBB pada triwulan empat tahun 2022 yang dibayar bulan September 2023.
Baca juga: Realisasi Penerimaan Pajak KPP Pratama Sorong Capai Rp701,11 Miliar, 50 Persen dari Target APBN 2023
Sebagai informasi, ada empat jenis pajak sebagai sumber penerimaan pajak yaitu penerimaan pajak penghasilan (PPh) non migas, pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM), pajak bumi dan bangunan (PBB), dan pajak lainnya.
Dalam siaran daring itu Edy Prasetyo juga merilis realisasi penerimaan pajak per kabupaten/kota di dominasi oleh Wajib Pajak yang berasal dari Kota Sorong.
Baca juga: Tim Delapan KPP Telah Kantongi Nama Bakal Cawapres Anies Baswedan, Diumumkan Setelah Pulang Haji?
Penerimaan pajak dari Wajib Pajak Kota Sorong mencapai Rp467,739 miliar.
“Kontribusi terhadap penerimaan pajak KPP Pratama Sorong sampai dengan Juni adalah Kota Sorong sebesar 52,88 persen,” ucapnya.
Meskipun demikian, jika dilihat dari pertumbuhan penerimaan pajak sampai Juni 2023 Kabupaten Maybrat mencapai pertumbuhan yang cukup tinggi yakni mencapai 85,09 persen.
Edy Prasetyo menjelaskan terdapat tujuh sektor yang dominan berkontribusi terhadap capaian penerimaan pajak KPP Pratama Sorong.
Ketujuh sektor tersebut yaitu administrasi pemerintahan dan jaminan sosial wajib sebesar Rp341,58 miliar, pertambangan dan penggalian sebesar Rp101,75 miliar, dan konstruksi sebesar Rp97,48 miliar.
Perdagangan besar dan eceran yakni reparasi mobil dan sepeda motor sebesar Rp81,17 miliar, industri pengolahan sebesar Rp66,51 miliar.
Kemudian di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar Rp49,50 miliar, pengangkutan dan pergudangan sebesar Rp41,20 miliar, serta berasal dari sektor lainnya sebesar Rp105,34 miliar. (tribunsorong.com/ilma de sabrini)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.