Unamin Sorong dan Unipa 'Sulap' Limbah Sagu Jadi Energi Baru Terbarukan Bernilai Ekonomis

Sejumlah akademisi Unamin Sorong mengolah limbah ampas sagu di Kampung Baingkete, Kabupaten Sorong, menjadi briket dan lainnya.

Penulis: Safwan | Editor: Intan
dok Unamin Sorong
Unamin Sorong dan Unipa Manokwari kolaborasi di Kampung Baingkete, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (16/11/2023). 

TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Sejumlah akademisi Universitas Muhammadiyah (Unamin) Sorong mengolah limbah ampas sagu di Kampung Baingkete, Kabupaten Sorong, menjadi briket dan lainnya.

Program yang dilaksanakan di Distrik Makbon, kali ini digelar Unamin Sorong yang juga menggandeng mitra dari Unipa Manokwari sebagai pendamping.

Ketua Pelaksana Program Ko Sa Bangsa Poni Sri mengatakan, selama ini warga di Baingkete hanya mengandalkan sagu sebagai makanan dan mata pencaharian.

"Rata-rata masyarakat Moi di Baingkete hanya mengandalkan sagu dalam bentuk pati basah dan dijual," ujar Poni kepada TribunSorong.com, Kamis (16/11/2023).

Melalui kegiatan ini, tim Unamin Sorong dan Unipa Manokwari mencoba melakukan pengelolaan sagu dari beberapa bentuk.

20231116_Unamin Sorong dan Unipa Manokwari kolaborasi di Kampung Baingkete
Unamin Sorong dan Unipa Manokwari kolaborasi di Kampung Baingkete, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (16/11/2023).

Baca juga: Bangun Rasa Inovatif Mahasiswa, Fisip Unamin Gelar Pameran Kewirausahaan

Tim juga melakukan kolaborasi agar mengolah limbah ampas sagu yang dibuang setelah produksi pati basah.

"Limbah ampas sagu ini kita buat beberapa contoh, termasuk briket hasil ampas sagu (energi baru terbarukan)," katanya.

Lanjutnya, setelah dikemas baik ke depan warga bisa memasarkannya atau langsung menggunakan sebagai bahan bakar.

Baca juga: Bangun Kesadaran Pemilih Pemula, Kepala LPPM Unamin: Golput Bukan Solusi

Briket ampas sagu ini juga merupakan sebuah energi baru terbarukan yang membuat warga tak hanya fokus memakai minyak dan kayu.

"Kita dibantu oleh pendamping dari Unipa Manokwari dan mereka membuat mesin parut sagu tersebut," tuturnya.

Poni berharap, lewat adanya kolaborasi ini ke depan limbah sagu bisa dijadikan hal yang bernilai bagi warga lokal Suku Moi.(tribunsorong.com/safwan ashari)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved