Energi Papua Barat Daya
Kolaborasi Politeknik Saint Paul Sorong dan PLN Dorong Generasi Muda Pahami Energi Berkelanjutan
Para mahasiswa dan panitia melakukan aksi penghijauan, menanam 50 bibit pohon glodokan tiang dan mangga di halaman kampus.
Penulis: Angela Cindy | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Politeknik Saint Paul Sorong bekerja sama dengan PT PLN Indonesia Power UBP Papua dan Maluku menggelar Driving Sustainable Energy Transition, Jumat (26/9/2025).
Acara diawali green action pada pukul 08.00 WIT, sebagai simbol kepedulian terhadap lingkungan dan keberlanjutan energi.
Baca juga: YBM PLN Salurkan Bantuan Pendidikan dan Listrik Gratis di Kabupaten Sorong
Para mahasiswa dan panitia melakukan aksi penghijauan, menanam 50 bibit pohon glodokan tiang dan mangga di halaman kampus.
Setelah penanaman pohon, kegiatan dilanjutkan empower roadshow di Aula Politeknik Saint Paul Sorong.
Baca juga: PLN ULP Aimas Sorong Gelar Customer Intimacy, Perkuat Hubungan dengan Pelanggan
Diskusi ini menghadirkan narasumber dari pemerintah daerah yaitu Kepala Seksi Penataan dan Penaatan, Bidang Lingkungan Hidup, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Papua Barat Daya (LHKP) Retno Widiyastuti dan Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan ESDM Papua Barat Daya Suroso.
Dalam paparannya, Suroso menegaskan bahwa transisi energi adalah tanggung jawab bersama.
Baca juga: Komisi IV DPR Kota Sorong Tindak Lanjuti Reses soal Listrik, PLN Beber Sumbangsih PAD Rp8,5 Miliar
Transisi energi bukan sekadar memindahkan penggunaan dari energi fosil ke energi terbarukan, tetapi memerlukan perubahan pola pikir agar lebih ramah lingkungan.
"Kampus bisa menjadi pionir dalam menciptakan inovasi energi baru terbarukan," ujar Suroso kepada Tribunsorong.com.
Ia menekankan pentingnya sinergi lima pilar pemerintah, akademisi, dunia usaha, media/LSM, dan masyarakat untuk mewujudkan transisi energi.
Kepala Seksi Penataan dan Penaatan, Bidang Lingkungan Hidup, Dinas LHKP Papua Barat Daya Retno Widiyastuti mengingatkan, cadangan energi fosil akan terus berkurang.
Baca juga: BREAKING NEWS: Politisi Kota Sorong Gusti Sagrim Berpulang, Sahabat Sempat Teleponan 30 Menit
Oleh karena itu, inovasi energi terbarukan perlu dikembangkan sejak dini.
"Kesadaran masyarakat harus dimulai dari dunia pendidikan. Mahasiswa dapat menjadi agen perubahan melalui penelitian maupun inovasi energi terbarukan," ujarnya.
Baca juga: Gedung SMAN 1 Kota Sorong Terbakar, Guru Lihat Api Muncul dari Ruang Penyimpanan Alat Olahraga
Diskusi berlanjut dengan sesi tanya jawab interaktif, di mana mahasiswa antusias menanyakan peluang penerapan energi terbarukan di Papua Barat Daya.
Dari data yang dipaparkan, tercatat bahwa Papua Barat Daya memiliki potensi energi baru terbarukan sangat besar.
Baca juga: Untaian Duka Cita dan Hening Cipta dalam Rapat Pleno DPR Kota Sorong untuk Mendiang Gusti Sagrim
Meliputi Tenaga Surya 8.595 MWp, Biomassa 952 MW, Hidro 1.431 MW dan Angin 52 MW.
Kolaborasi antara Politeknik Saint Paul Sorong dan PT PLN Indonesia Power UBP Papua dan Maluku ini diharapkan dapat mendorong generasi muda memahami pentingnya transisi energi berkelanjutan, sekaligus menumbuhkan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. (tribunsorong.com/angela cindy)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sorong/foto/bank/originals/20250926_PLN-Dan-Kampus.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.