PKC PMII Papua Barat & Papua Barat Daya Minta Polresta Sorong Aktifkan Pos Jaga, 'Utama Titik Rawan'

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - PKC PMII Papua Barat - Papua Barat Daya meminta masyarakat dan pihak keamanan sama - sama menjaga Kamtibmas pasca tragedi pembunuhan di lampu merah KM 10, Sabtu (18/11/2023).

Ketua PKC PMII Papua dan Papua Barat Daya Jufran Rumadaul menyampaikan turut berdukacita atas peristiwa naas yang merenggang nyawa Alvian Mambrasar.

Ketum PKC itu juga mengutuk segala bentuk kekerasan yang menghilangkan nyawa manusia.

Olehnya itu, Jufran meminta Polresta Sorong agar segera menetapkan pelaku jadi tersangka dan di hukum sesuai undang-undang yang berlaku.

Baca juga: Nur Sholeh, Ketum PMII Sorong Minta Pihak Kepolisian Lebih Intensif Amankan Kota Sorong

Lanjutnya, kami mengajak semua lapisan masyarakat, pemuda dan lainya agar sama-sama menjaga kondusifitas kehidupan masyarakat dengan tidak bertindak berlebihan.

"Mari kita semua menahan diri dan menyerahkan peristiwa ini ke pihak berwenang untuk bekerja melakukan proses terhadap pelaku dengan terbuka untuk masyarakat publik terutama keluarga korban dan pelaku mendapat hukuman sesuai perbuatan nya," ujar Jufran Rumadaul.

Olehnya itu Jufran Ketua PKC PMII Papua Barat dan Papua Barat Daya meminta Polresta Sorong agar mengaktifkan pos-pos jaga dan masif melakukan operasi malam terutama di titik- titik rawan di wilayah Sorong Kota.

Baca juga: Resmi Nakhodai IKA PMII PBD, Ketua Terpilih Jumardi Sampaikan Harapan dan Rencana ke depan

PKC PMII soroti kinerja kepolisian, dalam lemahnya penegakan kamtikmas di Kota Sorong.

Pada kesempatan itu Wakil Ketua I Faisal Atamimi juga meminta kepada pihak kepolisian (Polresta Sorong) agar lebih serius lagi dalam menjaga situasi Kamtibmas di Kota Sorong Papua Barat Daya.

Baca juga: Muswil IKA PMII PBD, Abdullah Gazam Berharap Ketua Terpilih Dapat Merangkul Insan Pergerakan

"Supaya apa? Supaya masalah-masalah seperti ini tidak lagi terjadi di Kota Sorong yang kami cintai ini," ujar Faisal.

Ketua 1 PKC PMII itu juga menjelaskan bahwa pos-pos penjagaan yang sudah bertahun-tahun tidak aktif kemudian dapat di aktifkan kembali, dengan demikian jaminan keamanan dan kenyamanan untuk masyarakat kota Sorong.(tribunsorong.com/aldytamnge) .