Pria 58 Tahun Asal Moi Sorong Bahagia Wisuda Magister, Ini Pesan ke Anak Muda

Herman Kalasuat (58) seorang wisudawan UT Sorong diketahui memiliki latar belakang pimpinan OPD di Kota Sorong.

Penulis: Safwan | Editor: Intan
tribunsorong.com/safwan ashari
Kepala Dinas Kesehatan Kota Sorong Herman Kalasuat (58) diwisuda di Universitas Tersebut Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (25/11/2023). 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Sebanyak 250 cendikiawan atau sarjana kembali dilahirkan dari Universitas Terbuka (UT) Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.

Para cendikia didikan UT Sorong kali ini datang dari berbagai latar belakang seperti belum kerja, karyawan swasta, aparatur sipil negara (ASN) hingga Kepala Dinas.

Rata-rata dari mereka meski disibukkan oleh kepentingan pribadi (keluarga dan kerja), namun bisa lanjut hingga wisuda.

Herman Kalasuat (58) seorang wisudawan UT Sorong ini diketahui memiliki latar belakang pimpinan OPD di Kota Sorong.

Meski begitu, ia tak mau statusnya sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Sorong menghalangi langkahnya agar mendapat gelar magister atau S2 di kampus.

Baca juga: 250 Orang Diwisuda di Universitas Terbuka Sorong, Ini Pesan Wakil Rektor

Sebanyak 250 mahasiswa resmi diwisuda dan dinilai layak menyandang gelar sarjana dari Universitas Terbuka (UT) Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (25/11/2023).
Sebanyak 250 mahasiswa resmi diwisuda dan dinilai layak menyandang gelar sarjana dari Universitas Terbuka (UT) Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (25/11/2023). (tribunsorong.com/safwan ashari)

"Saya hanya iseng masuk daftar dan memang ingin punya pendidikan lebih tinggi jadi magister," ujar Herman kepada TribunSorong.com, Sabtu (25/11/2023).

Ia menyadari, sejak awal usianya sudah 58 tahun, namun diperkuat dengan motifasi dan kemauan dari dalam diri sendiri.

Walaupun usia sudah masuk kategori lanjut usia (lansia), pria asal Suku Moi Sorong itu terus didorong agar selalu mencoba.

"Usia sudah tua tapi saya nekat maju dan urusan lansia, kerja dan keluarga semuanya dikesampingkan sementara," katanya.

Awalnya, Herman merasa berat memulai proses kuliah karena telah lama (lulus S1 2004) meninggalkan dunia kampus.

Meski begitu, seiring berjalannya waktu ia merasa nyaman dan menikmati proses kuliah sebagai mahasiswa pascasarjana.

Baca juga: Lewat Pendidikan, Universitas Terbuka Sorong Adakan Seminar Akademik Bahas Masalah di 2 Daerah

Herman tak menyangka, selama mengikuti proses kuliah dan rasa ingin belajar lebih tinggi, membuat dia bisa sampai selesai.

"Saya dan teman di Magister Manajemen awalnya lebih dari 40 orang, namun beberapa gugur dan tersisa delapan yang lanjut hingga jadi sarjana," jelasnya.

Menurutnya, proses menuntut ilmu tinggi tak harus anak muda atau yang punya uang, namun berawal dari kemauan.

"Orang Moi kamu jangan hanya S1, kalau bisa lebih dari itu karena sekarang tanah kita jadi Ibu Kota Provinsi dan pendidikan anak adat harus tinggi," tegasnya.(tribunsorong.com/safwan ashari)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved