Forum Lintas Suku Asli Papua Minta Pemprov Terbitkan Pergub Pakai Batik dan Noken Tiap Kamis
Forum lintas suku asli Papua meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang pemakaian batik P
Penulis: Petrus Bolly Lamak | Editor: Ilma De Sabrini
lihat foto
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Forum lintas suku asli Papua meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang pemakaian batik Papua dan noken setiap Kamis.
Hal itu disampaikan perwakilan Suku Tehit Agustinus Wasfle saat jumpa pers bersama forum lintas suku asli Papua, Rabu (7/2/2024).
"Kami menyarankan agar Pak Pj Gubernur Papua Barat Daya membuat peraturan supaya setiap Kamis seluruh masyarakat yang bekerja di mana saja wajib menggunakan aksesoris Papua mulai dari batik, noken maupun mahkota," katanya kepada TribunSorong.com.
Baca juga: Robert Joppy Kardinal Ajak Generasi Muda Ngonten Budaya Papua, Setop Konten Hoaks dan Memecah Belah
Agustinus Wasfle bilang, penggunaan aksesoris Papua sebagai langkah konkret mengembangkan warisan budaya lokal di Papua.
"Kalau aturan sudah ada tinggal fungsi kontrol saja. Kami dari forum lintas suku asli Papua juga akan sama-sama mengawal ini supaya generasi kita tidak lupa budaya sendiri," ucap Agustinus.
Selain Pergub, sambungnya, pembangunan gedung maupun fasilitas publik di provinsi ke-38 di Indonesia ini wajib menampilkan ornamen Papua.
Baca juga: Mengenal Kesenian Suling Tambur, Budaya Papua Identitas Masyarakat Raja Ampat, Perlu Dilestarikan!
Dalam pembangunan objek-objek vital di Tanah Papua, menurutnya, harus menampilkan motif-motif asli Papua sebagai bentuk penghargaan terhadap orang asli Papua.
"Contoh, rumah sakit angkatan laut (RS AL Kota Sorong) gedung begitu megah, tetapi tidak ada satupun motif Papua di sana. Hal ini sangat mencoreng wajah kami," katanya.
Baca juga: Pemkot Sorong Wacanakan Gunakan Noken dan Batik Papua Setiap Kamis Bagi ASN
Dia menyarankan, setiap bandara maupun restoran di Papua melibatkan sanggar-sanggar dari Papua, sehingga tarian Papua bisa terkenal di kancah nasional maupun internasional.
"Itu yang sama-sama kita mau dorong dan wujud nyatakan di Papua Barat Daya ini," pungkasnya. (tribunsorong.com/petrus bolly lamak)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.