Gereja Katolik Santo Yoseph Ayawasi

Pastoran Katolik Paroki Santo Yoseph Ayawasi Segera Dibagun, Pj Sekda Maybrat Ajak Umat Mendukung

Monitoring tersebut sebagai bentuk dari perhatian pemerintah daerag terhadap gereja di wilayah Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.

Penulis: Charles Fatie | Editor: Jariyanto
ISTIMEWA
Pj Sekda Maybrat Ferdinandus Taa mengecek lokasi pembangunan Pastoran Katolik Paroki Santo Yoseph Ayawasi, Keuskupan Manokwari-Sorong yang rencananya berdiri di sisi selatan gedung utama gereja, Rabu (21/2/2024). 

TRIBUNSORONG.COM, KUMURKEK - Penjabat (Pj) Sekda Maybrat Ferdinandus Taa mengecek lokasi pembangunan Pastoran Katolik Paroki Santo Yoseph Ayawasi, Keuskupan Manokwari-Sorong, Rabu (21/2/2024).

Monitoring tersebut sebagai bentuk dari perhatian pemerintah daerag terhadap gereja di wilayah Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.

Baca juga: Resmikan Menara Lonceng Gereja, Pj Sekda Maybrat: Tanda Umat Memuliakan Nama Tuhan

Pj sekda megatakan, dalam waktu dekat akan dilaksanakan ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunannya oleh Pj Bupati Bernhard E Rondonuwu bersama Uskup Manokwari-Sorong Mgr Hilarion Datus Lega.

"Pastoran Katolik Santo Yoseph Ayawasi rencananya dibangun dua lantai dan cukup megah. Pemerintah Maybrat akan hibahkan anggaran buat mendorong pembangunan tersebut. Itu nanti kalau sudah jadi, termasuk bangunan yang paling bagus," kata Ferdinandus Taa.

Menurutnya, sebagaimana arahan Uskup Manokwari-Sorong, Pastoran Katolik ini berdiri persis di sisi selatan dari bangunan utama Gereja Katolik Santo Yoseph Ayawasi yang berjarak sekitar 10 meter.

Selain pembangunan fisik gedung, Pastoran Katolik juga akan ditambahi penataan taman di sekitar halaman pastoran sesuai desain bangunan.

"Dari sisi gambarnya saya lihat baguslah. Saya harap umat memberikan dukungan. Pemerintah daerah pada intinya mendukung," ujar Ferdinandus Taa.

Gereja Megah

Sebelumnya, Gereja Katolik Santo Yoseph Ayawasi di Kampung Ayawasi, Kabupaten Maybrat mendapat kehormatan karena diresmikan oleh jajaran pimpinan dari negara Vatikan, dalam hal ini sekaligus mewakili Paus pada Kamis (29/6/2023).

Baca juga: Mirip Basilika Roma, Dubes Vatikan Mgr Piero Pioppo Kagum Lihat Megahnya Gereja Santo Yoseph Ayawasi

Rumah ibadah nan megah itu berdiri di atas lahan seluas satu hektare, lokasinya dekat Bandara Ayawasi.

Bangunan bercat abu-abu muda kombinasi emas pada ukiran profilnya serta cat putih pada tiang pilar tersebut luasnya lebih dari 1.000 meter persegi (28x42 meter) dan tinggi 28 meter.

Tiga kubah bercat hitam menjulang tinggi, dua di depan dan satu di belakang berdiamater sama yang melambangkan Trinitas atau Tritunggal (Allah, Bapa, Putra, dan Roh Kudus).

Baca juga: Berparas Bak Aktor Hollywood, Mgr Michael Andrew, Pastor Muda yang Curi Perhatian Umat di Ayawasi

Dari segi ornamen, bangunan depan sisi atas ada salib yang di atasnya terdapat tujuh ukiran lengan tangan yang jemarinya setengah mengatup sebagai simbol tujuh sakramen. 

Ornamen kearifan lokal juga disematkan di dinding kanan kiri bangunan, yakni berupa burung cenderawasih dan tifa.

Secara arsitektur atau desain, Gereja Katolik Santo Yoseph Ayawasi terdapat tiga pintu, yaitu di depan sebagai akses utama dan di sayap kanan kiri bangunan.

Ruangan dalam Gereja Katolik Santo Yoseph Ayawasi.
Ruangan dalam Gereja Katolik Santo Yoseph Ayawasi. (TRIBUNSORONG.COM/JARIYANTO)

Di dalam ruangan, bangku kayu untuk tempat duduk jemaat berjajar hingga depan panti imam.

Philipus Fanataf, ketua pembangunan gereja mengatakan, kursi dipesan dari lokal, sedangkan mebel-mebel di area panti imam, seperti meja altar, sekila (kursi untuk pemimpin liturgi), hingga salib besar dipesan dari Pulau Jawa, tepatnya Jepara.

"Itu bahannya (mebel) dari kayu jati semua. Kita tahu Jepara terkenal ukiran-ukirannya yang indah," ujarnya kepada TribunSorong.com, Rabu (28/6/2023).

Lelaki 48 tahun itu berkisah, pembangunan gereja berkapasitas sekitar 1.200 orang itu diawali keinginan tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga muda mudi di Paroki Santo Yoseph Ayawasi.

Gereja Katolik Santo Yoseph Ayawasi di Kampung Ayawasi, Distrik Aifat Utara, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.
Gereja Katolik Santo Yoseph Ayawasi di Kampung Ayawasi, Distrik Aifat Utara, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya. (TRIBUNSORONG.COM/JARIYANTO)

Melalui berbagai diskusi dan musyawarah, termasuk masukan dari para uskup, diputuskanlah membangun gereja.

Peletakan batu pertama dilaksanakan pada 2015 silam oleh perwakilan Keuskupan Manokwari-Sorong.

Sejak saat itu, proses pembangunan berlangsung tahap demi tahap, mulai dari konstruksi hingga finishing.

"Memang tidak sama persis dengan gambar (desain, red) ada bagian-bagian yang kami tambahkan dan sesuaikan," ucap Philipus Fanataf.

Sembilan tahun berjalan, proses pembangunan bukannya tanpa hambatan, mulai dari pergantian panitia pembangunan hingga sempat mandek saat Covid-19 melanda pada 2021 awal.

Philipus Fanataf pribadi bahkan sempat hampir putus asa kala itu karena panitia menanggung utang kepada para tukang yang nominalnya mencapai Rp1 miliar lebih.

Berkat kekompakan umat, berangsur-angsur utang pun lunas lalu proyek pun berlanjut lagi.

"Sepengetahuan saya, karena memang ikut mengawal pembangunan dari nol, gereja ini menghabiskan anggaran 11 milar rupiah lebih," katanya.

Menurut bapak empat anak ini, dana-dana diperoleh dari sumbangan berbagai pihak, mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota di Papua Barat Daya, Kementerian Agama, serta para dermawan.

Adapun sumbangan paling banyak, sekitar 75 persen berasal dari umat.

Mewakili panitia, Philipus Fanataf mengpresiasi dan beterima kasih atas kepedulian dan kedermawanan seluruh donatur, sehingga pembangunan gereja rampung.

Segala hambatan dan lelah selama proses pembangunan pun terbayar berkat kehadiran Duta Besar Vatikan.
 
Mata Philipus Fanataf tampak berkaca-kaca bahkan hampir menangis saat ditanya perasaannya ketika gerejanya kedatangan tamu agung, Mgr Piero Pioppo.

"Saya bangga, terharu. Tidak menyangka Dubes Vatikan datang jauh-jauh kemari (Ayawasi, red), meresmikan gereja kami," katanya.

Kepala Distrik Aifat Utara ini berharap, selain sebagai tempat beribadah, Gereja Katolik Paroki Santo Yoseph Ayawasi juga sebagai destinasi wisata religi.

Hal itu sekaligus menunjukkan kepada khalayak bahwa di Maybrat, daerah yang termasuk pedalaman di Papua Barat Daya, ada gereja besar dan megah.

Prosesi peresmian

Mgr Piero Pioppo meresmikan Gereja Katolik Santo Yoseph Ayawasi didampingi lima uskup dan 60 Imam Katolik.

Prosesi diawali arak-arakan dari kediaman pribadi Plt Sekda Maybrat Ferdinandus Taa menuju gereja yang berjarak sekitar 20 meter.

Setibanya di depan gedung gereja, ketua panitia dan pelaksana pembangunan menyerahkan kunci kepada Uskup Manokwari-Sorong Mgr Hilarion Datus Lega. 

Penyerahan kunci tersebut merupakan simbolisasi bahwa gedung gereja yang baru telah menjadi aset Keuskupan Manokwari-Sorong untuk digunakan sebagai sarana peribadatan umat Katolik, khususnya di Paroki Santo Yoseph Ayawasi. 

Mgr Hilarion Datus Lega mengapresiasi umat Katolik Paroki Ayawasi yang telah memberikan sumbangan baik berupa pikiran maupun material dalam pembangunan gereja.

Setelah penyerahan kunci gereja secara simbolis dilanjutkan pemberkatan sekaligus perayaan Ekaristi.

Nuncio Apostolik Mgr Piero Pioppo dalam homilinya mengatakan, gedung gereja tersebut megah seperti basilika di Roma. 

"Nuncio berharap adanya gedung gereja yang megah tersebut dapat menjadi sarana untuk memupuk persaudaraan di antara umat di Paroki Santo Yoseph Ayawasi," ujarnya. (tribunsorong.com/charles fatie)

Sumber: TribunSorong
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved