Wisata Raja Ampat

Peneliti Ungkap Pola Pergerakan Terbaru dari Pari Manta Karang di Raja Ampat

Salah satu temuan dari penelitian ini, mendapati bahwa Pari Manta Karang sering berpindah-pindah dari satu habitat penting ke habitat penting lainnya.

Penulis: Willem Oscar Makatita | Editor: Petrus Bolly Lamak
ISTIMEWA
Pola pergerakan dan jaringan habitat penting dari Pari Manta Karang yang berada di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat Daya, merupakan sebuah studi terkini yang baru diterbitkan di Jurnal Royal Society Open Science. 

TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Pola pergerakan dan jaringan habitat penting dari Pari Manta Karang yang berada di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat Daya, merupakan sebuah studi terkini yang baru diterbitkan di Jurnal Royal Society Open Science.

Baca juga: Wisata Raja Ampat nan Memikat, Segini Wisatawan yang Datang Melancong sepanjang 2020-2022

Salah satu temuan dari penelitian ini, mendapati bahwa Pari Manta Karang sering berpindah-pindah dari satu habitat penting ke habitat penting lainnya.

Jaraknya juga dekat dan sesekali melakukan perjalanan jarak jauh antara rangkaian penerima sinyal akustik yang dipasang di seluruh perairan Raja Ampat.

Baca juga: Gua Mudin, Geosite Raja Ampat yang Punya Fosil Bertingkat dengan Ukuran Besar

Penelitian yang dipimpin oleh Edy Setyawan bersama dengan tim dari Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Dinas (BLUD UPTD) Pengelolaan Kawasan Konservasi di perairan kepulauan Raja Ampat, Konservasi Indonesia, Conservation International, Macquarie University (Australia), dan University of Auckland (Selandia Baru).

Penelitian ini dilakukan selama lima tahun, yakni sejak 2016 hingga 2021.

20240411_pari manta karang
Pari Manta Karang yang berada di Kepulauan Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Para peneliti menilai temuan tersebut menandai langkah krusial yang dapat diambil dalam memahami dan melindungi spesies yang secara global rentan punah ini.

Edy Setyawan menjelaskan, studi ini juga mengidentifikasi hub atau pusat lokasi dalam jaringan pergerakan Pari Manta Karang yang vital untuk navigasi dan kelangsungan hidup mereka. 

Dalam studinya, disebut bahwa temuan krusial dari penelitian ini adalah keberadaan tiga sub-populasi Pari Manta Karang yang secara demografis dan geografis berbeda. 

Ketiga sub-populasi ini menghuni ekosistem atol Ayau di Utara Raja Ampat, ekosistem terumbu karang yang sangat luas di barat laut perairan Raja Ampat, dan ekosistem terumbu karang di tenggara Pulau Misool di Selatan Raja Ampat. 

Baca juga: Wisata di Raja Ampat: Kunjungi Kepulauan Wayag dan Piaynemo, Pemandangan Indah dan Instagramable

Ketiga area itu menunjukkan adanya struktur meta-populasi atau struktur yang terdiri dari sub-populasi yang secara spasial terpisah dari jenis yang sama dan berinteraksi pada beberapa tingkatan-Pari Manta Karang. 

Ia menilai, hal ini merupakan temuan yang cukup tak terduga, mengingat Pari Manta Karang memiliki kemampuan untuk berpindah ratusan kilometer dan tidak ada hambatan yang jelas untuk menghalangi pergerakan Pari Manta Karang antara ketiga wilayah tersebut di Raja Ampat. 

Baca juga: Wisata Teluk Kabui Raja Ampat, Dijuluki Wayag Mini Menyimpan Pesona Alam yang Indah

Dengan kata lain, temuan tersebut menunjukkan bahwa Pari Manta Karang di masing-masing wilayah itu cenderung ‘tetap dekat dengan rumah’ dan jarang berpindah antar wilayah.

“Penelitian kami memberikan informasi terbaru pada pola pergerakan yang kompleks dari Pari Manta Karang di Raja Ampat, yang menekankan perlu adanya pendekatan yang tepat dan terukur dalam upaya konservasi jenis ikan terancam punah ini,” katanya.

“Memahami jaringan ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi habitat penting dan koridor migrasi Pari Manta Karang, dan dapat menjadi masukan untuk upaya konservasi yang krusial bagi kelangsungan hidup jenis ikan ini,” lanjutnya.

Focal Species Conservation Senior Manager Konservasi Indonesia, Iqbal Herwata, yang juga menjadi salah satu penulis dari penelitian ini menyebut hasil temuan pada penelitian ini dapat mendukung pengelolaan kawasan konservasi perairan Raja Ampat.

“Berdasarkan temuan-temuan tersebut, kami merekomendasikan agar pengelola Kawasan Konservasi Perairan di Raja Ampat mempertimbangkan untuk meningkatkan pendekatan mereka dalam pengelolaan meta-populasi Pari Manta Karang di Raja Ampat dengan menciptakan tiga unit pengelolaan yang masing-masing berfokus pada satu sub-populasi pari manta karang,” ungkapnya.

Baca juga: Pulau Wayag Ikon Wisata Unggulan Raja Ampat, Idola para Wisatawan, Suguhkan Pemandangan Eksotis

Kepala BLUD UPTD Pengelolaan Kawasan Konservasi di Perairan Kepulauan Raja Ampat, Syafri, menyatakan menyambut baik studi ini sebagai rekomendasi yang sangat penting. 

“Temuan-temuan ini sangat penting untuk menyempurnakan upaya konservasi untuk spesies ikonik kami di Raja Ampat," ucap Syafri.

Baca juga: Manfaat Tarif Masuk Spot Wisata Piaynemo Raja Ampat Bagi Masyarakat Lokal

Pihaknya akan mempertimbangkan rekomendasi-rekomendasi ini secara serius dan selanjutnya berkolaborasi dengan Pokja Manta untuk menyempurnakan dan mengintegrasikannya ke dalam strategi pengelolaan Pari Manta saat ini.

Adapun para peneliti yang terlibat dalam studi tersebut berharap hasil penelitian terbaru ini dapat membuka jalan untuk peluang penelitian di masa depan.

Baca juga: Penjaga Geosite Piaynemo Sebut Jumlah Wisatawan Meningkat, Perhari Tembus 400 Orang

Termasuk studi genetik dan telemetri satelit, yang bertujuan untuk memahami lebih dalam dan rinci tentang struktur populasi, daya jelajah, dan sebaran Pari Manta Karang, guna meningkatkan strategi pengelolaan dan konservasi jenis ikan yang menjadi ikon pariwisata di Raja Ampat.

Tentang Konservasi Indonesia

Konservasi Indonesia (KI) merupakan yayasan nasional yang bertujuan mendukung pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan di Indonesia. 

KI percaya pentingnya kemitraan multi pihak yang bersifat lintas sektor dan yurisdiksi untuk mendukung pelestarian lingkungan di Indonesia. 

Bermitra dengan pemerintah dan para mitra, KI merancang dan menghadirkan solusi inovatif berbasis-alam.

Baca juga: Atraksi Cenderawasih Merah di Raja Ampat, Jantan Menari Goda Betina Pikat Mata Wisatawan Asing

Serta pendekatan strategi pengelolaan bentang alam dan bentang laut yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk menghasilkan dampak positif dalam jangka panjang bagi masyarakat dan alam Indonesia, khususnya di Raja Ampat. (tribun Sorong.com/willem oscar makatita)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved