Layanan Kesehatan
IDAI Papua Barat Imbau Orang Tua Dukung Imunisasi, Hak Anak Dapat Perlindungan dari Penyakit
IPV2, lanjutnya, telah dilaksanakan di seluruh dunia sehingga keamanan dan pelaksanaannya sudah diterapkan banyak negara.
Penulis: Aldy Tamnge | Editor: Jariyanto
TRIBUNSORONG.COM, AIMAS - Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Papua Barat dr Teti Adriana Lubis mengimbau kepada ibu-ibu yang mempunyai anak agar tidak takut terhadap Imunisasi Inactivated Polio Vaccine (IPV2).
Ini merupakan hak anak guna mendapatkan perlindungan dari penyakit yang dapat dicegah dari imunisasi itu sendiri.
"Ada beberapa penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi seperti bisa dilihat pada jadwal program imunisasi," kata dokter Teti kepada TribunSorong.com usai Sosialisasi dan Advokasi Imunisasi Inactivated Polio Vacine (IPV2) di Aimas Hotel & Convention Centre, Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (13/8/2024).
Baca juga: Masih Ada Orang Tua Tolak Imunisasi Anak, Dinkes PPKB Papua Barat Daya Edukasi lewat Sosialisasi
IPV2, lanjutnya, telah dilaksanakan di seluruh dunia sehingga keamanan dan pelaksanaannya sudah diterapkan banyak negara.
Oleh karena itu, IDAI Papua Barat terus mendorong program IPV2 sehingga memberikan perlindungan anak-anak terhadap penyakit.
Dokter Teti berharap, melalui imunisasi anak-anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai potensi dan umur sehingga tercipta generasi yang berkualitas, baik bagi keluarga, dan masyarakat.
"Melaui sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas kita bisa menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.
Sosialisasi
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Papua Barat Daya Netty Naomi Howay mengatakan, imunisasi tidak dapat dikerjakan sendiri oleh dinas atau instansi terkait.
Baca juga: Program Imunisasi di Kebar Tambrauw Rutin Setiap Bulan, Jadwal Ditambah 3 Hari dari Waktu Normal
Program itu harus melibatkan pemangku kepentingan lainnya, seperti organisasi keagamaan, organisasi perempuan, dan sebagainya.
"Orang tua yang mempunyai anak perlu mengetahui sehingga bisa mendapatkan imunisasi tersebut," ujar Netty Naomi Howay.
Baca juga: Satgas Yonif 133/YS Berikan Imunisasi ke Anak-anak SD di Maybrat
Dia bilang, kendala yang dihadapi pihaknya dalam pelaksanakan imunisasi, yakni masih ada orang tua yang yang tidak mengizinkan anaknya diimunisasi.
Oleh karena itu,pihaknya menginisiasi mengundang seluruh pemangku kepentingan guna mengikuti dan mendengar sosialisasi. (tribunsorong.com/aldy tamnge)
Raih Juara II, Kadiskes Sorsel Cerita Kerja Keroyok Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Stunting |
![]() |
---|
Kabupaten Raja Ampat Raih Peringkat 3 Penurunan Angka Stunting di Papua Barat Daya |
![]() |
---|
Berkat Rumah Pemulihan Gizi, Pemkot Sorong Berhasil Tekan Angka Stunting 9,4 Persen |
![]() |
---|
Topang Dapur Gizi Kota Sorong, Dinkes PPKB Papua Barat Daya Suplai Uang Tunai Rp240 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.