Tahbisan Uskup

Mgr Paulus Budi Kleden, SVD Ditahbiskan jadi Uskup Agung Metropolitan Ende

Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD resmi ditahbiskan menjadi Uskup Agung Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis (22/8/2024).

Tangkap Layar YouTube Komsos Keuskupan Agung Ende
Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD resmi ditahbiskan menjadi Uskup Agung Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis (22/8/2024). 

TRIBUNSORONG.COM - Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD resmi ditahbiskan menjadi Uskup Agung Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis (22/8/2024).

Baca juga: Polres Maybrat Sukses Amankan Lawatan Duta Besar Vatikan di Maybrat

Duta Besar Vatikan untuk Indonesia Mgr. Piero Pioppo, mewakili Paus Fransiskus sebagai pimpinan tertinggi Gereja Katolik Roma, memimpin langsung pentahbisan itu di Gereja Katedral Ende. 

Upacara pentahbisan itu dihadiri juga seluruh Uskup di Indonesia, para imam dan ribuan umat Katolik.

20240822_uskup ende

Dalam homily Uskup Denpasar Mgr. Silvester San mengatakan, Uskup Agung Ende Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD memilih motto episkopatnya ‘Peliharalah Kasih Persaudaraan’ hendaknya kasih persaudraan menetap di dalam kamu.

Ayat sederhana dan penuh makna ini diambil dari surat kepada orang Ibrani pasal 13 ayat 1.

“Dalam Bahasa Lio yakni Wua Mesu Iwa Du’u, Wua Mesu Iwa Du’u atau kasih tidak berhenti tidak berkesudahan,” katanya saat menyampaikan khotba dikutip dari Youtobe Komsos Keuskupan Agung Ende.

20240822_uskup ende 1

Ia menjelaskan, pemilihan motto ini tentu telah direnungkan dengan matang dan mampu memberikan inspirasi dan kekuatan bagi Uskup Agung Ende dalam melaksanakan pelayanan pastoral ke depan.

Melalui motto ini, Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD mengajak seluruh umat menjalani hidup praktis yang berkenan kepada Allah dengan memelihara kasih persaudaraan.

“Memang kasih itu dasar untuk membangun hidup persaudraan, sebaliknya persaudaraan harus dibangun atas dasar kasih,” ungkapnya.

Baca juga: Temui Duta Besar Vatikan di Maybrat, Bupati Asmat Pulang Kampung: Ini Peristiwa Luar Biasa

Ia melanjutkan, tanpa kasih persaudaraan bisa berubah menjadi pertikaian, konflik dan permusushan.

Hilangnya kasih, hilang pulah persaudaraan hidup dan kasih persaudaraan itu harus dibangun di atas dasar kasih Kristus itu sendiri.

“Dan kasih Kristus itu adalah kasih dalam arti agape yakni kasih yang rela berkorban, kasih tanpa pandang buluh,” jelas Mgr. Silvester San.

20240822)uskup agung ende

Ia berujar, berdasarkan kasih itu, kasih rela berkorban, Yesus telah menetapkan dan menggenapi nubuat Nabi Yesaya yang didengarkan dalam bacaan pertama.

Di mana Nabi Yesaya dipanggil dan diustus Allah untuk membawa kabar baik, kabar sukacita kepada umat Israel yang baru kembali ke Yerusalem dari pembuangan Babel.

“Berita sukacita ini disampaikan kepada umat Israel yang berada dalam kondisi putus asa dan tidak punya harapan masa depan,” katanya.

Baca juga: Resmikan Geraja Katolik Ayawasi, Duta Besar Vatikan: Semoga Iman Kita Semakin Kokoh

Ia berharap, semoga para gembala mampu mewujudkan iman kita dalam tugas perutusan untuk mengembalakan kawanan domba yang dipecayakan kepada kita dengan menjadi gembala yang baik seperti Kristus sendiri. (tribunsorong.com/petrus bolly lamak)

Sumber: TribunSorong
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved