Anugerah Jurnalistik Pertamina
SPIRIT Perempuan Papua, Hidupi Keluarga dengan Menenun
Marlensi bukan seorang pegawai atau pekerja kantoran yang mendapat gaji pasti untuk menghidupi keluarganya.
Penulis: Taufik Nuhuyanan | Editor: Petrus Bolly Lamak
TRIBUNSORONG.COM, SORONG - Manusia akan melakukan berbagai cara demi menghidupi keluarganya.
Banyak yang memilih bekerja di perusahan, kantoran dan lain sebagainya guna membiayai hidup setiap hari.
Baca juga: Roadshow AJP 2024, Pertamina Gelar Media Briefing Bersama Jurnalis Papua Maluku di Kota Sorong
Upaya ini juga dilakukan oleh Marlensi seorang perempuan Inanwatan, Papua Barat Daya.
Marlensi bukan seorang pegawai atau pekerja kantoran yang mendapat gaji pasti untuk menghidupi keluarganya.
Baca juga: SKK Migas-Pertamina EP Papua Dorong Pengembangan Ekowisata Pulau Soop Kota Sorong
Keseharian, Marlensi bekerja sebagai penenun di Mace Tenun Maladuk (Manunla).
Manunla merupakan kain tenun binaan SKK Migas dan Pertamina EP Papua Field.
Lokasinya berada di Distrik Klasafet, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.
Baca juga: SKK Migas-Pertamina EP Syukuran Pengeboran Sumur BMR-001 di Kabupaten Sorong, Penantian Sejak 2021
Perempuan 25 tahun itu mengaku, bahwa dirinya belajar menenun saat mengikuti pelatihan sebulan di Kampung Posa, Distrik Klamono, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.
“Menenun ini tidaklah mudah, saya belajar dan berlatih selama sebulan baru bisa menenun,” ujar Marlensi saat diwawancarai di rumah tenun Manunla di Klasafet Kabupaten Sorong, Sabtu (14/9/2024).
Hasil tenun, kata dia, dipasarkan melalui media sosial dan memanfaatkan ruangan depan rumahnya untuk memajang kain hasil tenunnya.
Hasil tenunan dipasarkan secara lokal di wilayah Sorong serta sering juga ditampilkan di pameran-pameran bahkan pesanan secara online.
Baca juga: Sumur Eksplorasi di Papua Barat Daya Siap Bor, SKK Migas-Pertamina EP Papua Beber Jadwal Tajak
Marlensi mengaku seringkali kesulitan dalam mengolah kain-kainnya lantaran masih memiliki kekurangan dan keterbatasan dari segi finansial hingga sumber daya manusa.
“Disini kami ada lima orang yang biasa menenun, cuman hingga saat ini tersisa saya sendiri yang masih fokus untuk menenun di Mace Tenun Maladuk ini,” ucapnya.

Marlensi bersyukur, sering dapat bantuan dari Pertamina EP Papua Field dan SKK Migas.
Bantuan berupa alat-alat dan bahan menenun, uang hingga pengadaan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dalam menenun.
“Hasil tenunan saya seperti syal, kain, hingga baju, motif kain dan syal,” ungkap Marlensi.
Baca juga: Jalin Komunikasi Sosial, Pertamina EP Zona 14 Field Papua Kunjungi Mako Pasmar 3
Ia melanjutkan, penjualan hasil tenun dibandrol dengan harga beda-beda mulai dari harga Rp100 ribu hingga Rp500 ribu untuk motif bunga, garis hingga motif ketupat.
“Kalau untuk yang harganya paling mahal itu motif Boiren yang asalnya langsung dari Ayamaru Kabupaten Maybrat dijual dengan harga Rp1 juta,” jelas dia.
Relation Pertamina EP Papua Field, Andi Njo menambahkan, hasil tenun dipamerkan dan dibeli pihak Pertamina dan dijadikan sebagai souvenir.

Pertamina EP Papua Field juga membantu mendorong para penenun mempromosikan hasil-hasil tenunnya di media sosial.
Sebagai upaya peningkatan kompetensi menenun, Pertamina EP Papua Field juga bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sorong melakukan pelatihan dibidang menenun.
“Selama ini kami (Pertamina EP Papua Field) terus berkoordinasi dengan Pemkab Sorong yaitu di dengan Dinas Koperasi untuk terus melakukan pelatihan-pelatihan di bidang menenun, dan tahun kemarin kami bersama koperasi sudah melakukan pelatihan tersebut,” ungkap dia. (tribunsorong.com/taufik nuhuyanan)
Daftar Sekolah dan Jumlah Siswa SMA yang Ikut Magang di Pertamina Patra Niaga Regional Papua-Maluku |
![]() |
---|
Sosok Bagaskara Ikhlasulla Arif, Keponakan Jokowi Jadi Manajer PT Pertamina, Pernah Kerja di Bank |
![]() |
---|
Kebakaran Tabung Gas Tewaskan 8 Orang, Ketua Komisi II DPRD Kota Sorong Kecewa Pihak Pertamina Cuek |
![]() |
---|
Pertamina Buka Suara Soal Sikap Arogan Pegawainya Ludahi Pengendara Lain, Langsung Dibebastugaskan |
![]() |
---|
Layanan Fasilitas Ekstra Anti Kedip Pertama di Tanah Papua, Sinergi dan Kolaborasi PLN-Pertamina EP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.